Ketika nahkoda memberitahu saya bahwa sebentar lagi kapal ini akan berlabuh, mungkinkah saya memaksanya untuk berbalik arah?
Walau kini kapal ini telah berlabuh di sebuah pulau, mungkinkah segala isinya akan sama dengan pulau-pulau terdahulu yang pernah saya tinggali?
Semakin sempit, semakin sesak, terasing sangat, ketika saya menyadari pulau ini tak seindah pulau terdahulu
Walau harta karun berada disini, tetap saya merindukan pulau terdahulu
Darah saya terlalu manis untuk terluka lagi
Saya pun mencoba melihat harta karun itu, tak disangka apa yang saya lihat sangat mirip dengan apa yang saya jumpai di pulau terdahulu
Saya pun mencoba bertahan di pulau ini
Duduk melihat laut, dan terus memikirkan apa yang saya bisa lakukan dengan harta karun ini
Saya tak berani menyentuhnya, karena saya tahu itu bukan milik saya
Saya hanya berani menatapnya dari kejauhan
Mungkin harta karun itu tak mengerti arti tatapan saya, tapi dia harus tahu bahwa saya memiliki tanda-tanda yang dapat ia mengerti
I wish there was a way to make you read the signs,
I wish the only thing I
had to do was to, Hold my arms around you.
So long, so hard, Until you’d understand.
So long, so hard, Until you’d understand
Lama terus saya menunggu hingga harta karun ini dapat menangkap tanda-tanda dari saya
Saya ingin mendekat, tapi itu terlalu berbahaya
Saya ingin mendekat, tapi itu terlalu berbahaya
Lama terus saya menunggu, lalu saya menyadari harta karun ini semakin hari semakin menampakkan sinarnya
Saya ingin mendekat, tapi itu terlalu berbahaya
Saya hanya ingin menikmati masa-masa seperti ini
Kemudian angin dan hujan pun melantunkan lagu, “kita harus mengucapkan salam perpisahan. Katakan selamat tinggal!”
Nahkoda dan kapal sudah siap berangkat pergi meninggalkan pulau ini
Lalu harus saya apakan harta karun ini? Saya bawa pergi atau tinggalkan saja?
Lagi-lagi, harta karun ini tidak akan mengerti
Ketika saya hendak mengatakan baik-baik, tiba-tiba saya menangis
Bahkan teriakan nahkoda tak bisa membendung isak tangis saya
Terkadang saya bisa mengatakan kebenaran dan terkadang tidak
Waktu saya tak banyak, dan ini sudah saatnya saya pergi meninggalkan pulau ini
Pergi mencari pulau lain.
Begitulah,
ia datang, dan kemudian ia pergi..
dan ntah sampai berapa lama ia akan terus begini
matahari pun mulai mendekat,
ntah berapa pulau lagi yang akan saya jelajahi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar