Laman

Minggu, 03 Januari 2010

Refleksi awal tahun 2010

Menjelang pergantian tahun kemarin, seseorang berkata kepada saya, “Dalam agama, orang yang merugi itu bukan orang yang tidak memperoleh untung dalam jual-beli. Orang yang merugi itu adalah orang yang telah sehari semalam mengerjakan sholat lima waktu, bersedekah sebanyak-banyaknya, membantu orang tua, melaksanakan puasa tiap tahun, tetapi ia melakukan GHIBAH!

Nabi Muhammad SAW. ditanya mengenai urusan ghibah lalu beliau bersabda: “Yaitu kamu membicarakan kepada saudaramu mengenai sesuatu yang menyakitkan (sesuatu yang saudara kamu tidak suka diberitahukan) jika yang dibicarakan adalah kenyataan maka hal itu disebut ghibah, dan jika yang dibicarakan adalah hal yang tidak benar, maka hal itu disebut memfitnah”.

Orang itu kemudian melanjutkan “Jika kau melakukan ghibah, maka segala amal baik yang telah kau kerjakan bertahun-tahun bisa HILANG dengan seketika, dan menjadi sia-sia.”

Sungguh, merugilah orang yang berghibah, sangat merugi!

Jangan pernah sekalipun kau menganggap bahwa dirimu manusia yang lebih suci dari yang penjahat atau pembunuh sekalipun kalau ternyata kau masih suka berghibah, dimana dosa yang kau lakukan itu sama dengan mereka.

Bahkan,Rosulullah SAW pernah bersabda, “Membicarakan keburukan orang lain dosanya lebih besar dari pada berzina”, kemudian para sahabat bertanya: “Mengapa bisa begitu wahai Rosulullah?”

Rosulullah kemudian menjawab: “Lelaki yang melakukan zina lalu bertaubat, maka Allah mau menerima taubatnya, sedangkan orang yang suka membicarakan keburukan orang lain (ghibah), maka Allah tidak memberi ampunan kepadanya, sehingga temannya yang dibicarakan memaafkan dirinya”.

Maka dapat diketahui dari hadits Nabi tersebut bahwa ghibah termasuk dosa besar.
Diceritakan dari sahabat Abi Hurairoh RA. dari Nabi SAW. beliau bersabda: “seseorang yang membicarakan keburukan orang lain dalam umurnya sekali, maka Allah menyiksa kepadanya 10 siksa: (1) dia jauh dari rahmat Allah, (2) Malaikat putus bersahabat dengannya, (3) tercabutnya ruh ketika akan meninggal sangat berat, (4) dia dekat dengan neraka, (5) dia menjadi jauh dari surga, (6) siksa kubur yang keras baginya, (7) dilebur amalnya, (8) ruhnya Nabi SAW. terima sakit dari dirinya, (9) Allah membencinya, (10) di hari kiamat dia menjadi orang muflis (faqir) ketika ditimbang amalnya.”

Na’udzubillahimindzalik.

Dan diceritakan dari dari sahabat Ali Karromallahuwajhah dari Nabi SAW. bahwa beliau bersabda: “takutlah kalian semua membicarakan keburukan orang lain (ghibah), karena di dalamnya menimbulkan tiga afat (bahaya): (1) do’anya tidak dikabulkan, (2) amal kebagusannya tidak diterima, (3) menambah keburukan atas dirinya”
Memasuki tahun 2010 ini banyak orang yang membuat resolusi yang kebanyakan hanya mencakup urusan duniawi saja, padahal jelas-jelas mereka mengetahui bahwa dunia ini akan berakhir, tidak abadi. Dan di akhirat lah tiap langkah yang telah kita lakukan selama di dunia akan diberi ganjaran.

Amat jarang saya membaca seseorang menulis “STOP BERGOSIP!” dalam resolusi 2010 nya. Padahal ia tahu itu perbuatan yang dilarang Allah. Saya pun demikian, masih harus banyak belajar, belajar dan belajar untuk terus menjadi yang terbaik. Hingga nanti ketika Allah menjemput saya, saya berada dalam keadaan terbaik saya. Amin.

Apakah mereka begitu takut dikucilkan oleh teman atau dicap ketinggalan jaman jika mereka tidak tahu gosip terbaru?

Maukah kalian hidup disenangi teman-teman karena tahu gosip terbaru, tetapi amat dibenci oleh Allah SWT? Semoga jawaban kalian masih tetap “tidak!”, dan semoga Allah senantiasa melindungi kita dari segala sifat tercela. Amin.

Teman, kita tidak tahu kapan kita akan dipanggil olehNya (kiamat kecil) dan kapan alam semesta ini akan benar-benar hancur (kiamat besar). Oleh karenanya, kita perlu bekal yang amat banyak untuk kehidupan yang akan datang. Manfaatkanlah waktu yang masih tersisa ini dengan sebaik mungkin. Karena saudara-saudara kita yang telah mendahului kita akan sangat iri jika melihat kita menyia-nyiakan satu menit saja yang masih kita punya. Apalagi jika sisa waktu kita diisi dengan bergosip!

Bukankah Allah telah memberi peringatan,

“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang.” (QS.Al-Hujuraat : 12)

Saya sungguh amat kagum bila ada seorang teman yang diajak untuk bergosip, ia mampu menahan mulutnya untuk tidak ikut menimpali gosip yang ia dengar. Bahkan saya pernah mendengar kisah seorang ulama yang menuliskan begini di ruang tamunya, “Tamu dilarang bergosip, jika melanggar silahkan melanjutkan di luar rumah ini!”. Sampai sebegitu kerasnya sang ulama itu terhadap orang yang berghibah di rumahnya. Semoga kita semua mau meneladani sifat terpuji dari teman saya dan ulama tadi.

Seorang hamba yang baik adalah seorang mau melaksanakan segala perintah dan menjauhi larangan tuannya. Jika kau memang mencintai Allah, maka buktikanlah!

Bayangkan betapa nikmatnya hidup dengan kelezatan taat kepadaNya dengan menghilangkan segala penyakit hati yang membelenggu, termasuk untuk berhenti bergosip/ghibah/menggunjing. Semoga itu bisa menjadi resolusi kita bersama sepanjang masa. Amin.

Wallahu’alam.

Tidak ada komentar: