Laman

Senin, 28 Desember 2009

Hello, My Dream! :) (part II)

kemarin my auntie bilang kalo dia bakalan ngadain kerjasama sama sebuah universitas ternama di Korea, Kyungsung University.
dia bilang, kalo projectnya berhasil, saya bisa diikutsertakan semacam beasiswa beberapa minggu gitu disana. aaarrrgghhh.. langsung deh saya seneeengggg banget kalo misalnya beneran bisa! dan hal itu akan menjadi salah satu target saya di 2010.

jadi gini, kalau saya boleh berkhayal, saya gak mau lulus s.psi tanpa ke kyungsung dulu. yah, artinya itu beasiswa ke korea harus jadi target kedua saya setelah yang pertama jadi sarjana. hehe

ini dia foto kyungsung university yang terletak di kota Busan nan cantik itu




nah, yang kedua. saya ingin ke Leiden!
seperti yang telah saya tulis sebelumnya, Leiden memang kota yang sudah lama saya idam2kan. ^^

kalo misalnya sempet, pas di Leiden atau setelah dari Leiden, saya harus bisa ke Bergen. kota yang buat saya jatuh cinta dengan KoC, haha!



gimana? cantik bgt kan kotanya?
yaiyalah, makanya saya suka!
oke, Bergen di Norwegia jadi target berikutnya. check!

tapiiii,, akhir2 ini ntah mengapa saya lagi pengeeeeeen banget solat langsung di depan Ka'ba, di masjidil haram langsung!
gatau deh knapa, tapi beneran saya lagi pengen banget banget umroh sekeluarga kesana.
ah, lama2 saya keliatan banyak maunya yah!! haha
tapi gapapalah, namanya juga mimpi sendiri. sah sah aja, ya gak?
hehe ^^




terserah deh mau yang mana duluan urutan2nya. asalkan terpenuhi, udah seneng banget saya! :)

*p.s: kalo di liat2 lagi dua gambar pertama di atas itu landscape kotanya mirip bgt sama Lampung loh. dikelilingi pantai dan pegunungan! hah? mungkinkah ini efek habituasi kelamaan di Lampung! dang!

menulis, menulis dan menulis!!

Kemarin saat liburan ke Lampung, saya sempat mengunjungi sebuah toko buku dan membeli buku tentang suka duka menulis di buku harian. Dan benar saja, isinya sangat menakjubkan. Banyak fakta-fakta luar biasa yang dapat dihasilkan hanya dengan menulis dibuku harian atau blog misalnya. sangat menginspirasi untuk kembali menulis setelah membacanya ;)

Begitu sampai rumah, saya berencana untuk kembali menulis, menyelesaikan satu tugas kuliah semester ini dan membuat beberapa note di FB. Tapi sial, ntah mengapa tangan saya yang biasanya dapat dengan cepat menari diatas keyboard, kini hanya kaku tak berkutik. Tidak mood untuk menulis tepatnya! Dan gagal lah semua rencana saya itu, hingga akhirnya sekarang saya paksakan untuk menulis beberapa ide yang telah lama ada dibenak saya.

Kalau kata Erlend dan Eirik..

There are very many things
I would like to say to you,
but i've lost my way
and I've lost my words.


Dan, lihatlah. Betapa beruntungnya saya, karena pada akhirnya saya dapat menelurkan beberapa buah ide ke dalam tulisan.^^

Menulis bagi saya amat gampang. Tapi tidak ketika begitu banyak ide hadir dan disertai stimulus dari luar yang menghambat. Itulah yang kadang membuat kita tidak fokus dalam menulis atau mentranslasikan ide ke dalam kata-kata.

Dalam menulis, saya sering sekali kehilangan cara saya, gaya saya, ataupun esensi dari menulis itu sendiri. Menulis bagi saya seperti menyuarakan kata hati yang sulit diucap dengan lisan. Untuk beberapa hal, sulit memang untuk dibicarakan lewat bibir, dan menulis menjadi sarana yang cukup ampuh untuk mengeluarkannya.

Kau dapat dengan leluasa bermain dengan kata-kata ketika kau menulis. Kau dapat menggambarkan apa saja ketika kau menulis. Kau dapat memberikan emosi apa saja ketika kau menulis. Menulislah, ketika kau sedang sedu sedan. Menulislah ketika kau sedang bahagia. Seberapa panjang tulisanmu dapat menjadi suatu bukti bahwa kau pernah ada, pernah bermain kata-kata. Tidak peduli seberapa banyak orang akan berkomentar dengan tulisanmu. Tetaplah menulis, bermain kata, dan berirama. Perlahan tapi pasti, tulisanmu itu akan membuat sebuah karya sastra yang indah.

*saya yang bukan sastrawan tapi pernah bercita-cita menjadi penulis.

kabar dari sahabat

Kemarin ketika saya sedang dalam acara sunatan saudara sepupuku, saya mendapat kabar yang amat mengagetkan. Bagaimana tidak, ketika saya mengetahui seorang sahabat saya dari tk-sd-smp sudah menikah bahkan telah mempunyai anak!!

Wah, sungguh kabar gembira sekaligus menggemparkan bagi saya. Saya sama sekali tidak menyangka gadis sekalem dia dengan cepat telah memutuskan untuk menikah pun mempunyai anak. Salut! Itu yang ada dalam pikiran saya.

Saya tidak pernah membayangkan bagaimana gadis seusia saya, belum genap 20 tahun, telah melahirkan dan juga harus mengurus anak dan suami tentunya. Wew. Sahabat saya itu memang luar biasa. Sepertinya saya harus mencari kabarnya lebih jauh karena kami sudah putus kontak selama kurang lebih 5 tahun. Harus! ;)

cloudy Lampung, how amazing! ;)

Sudah lama saya menunggu kesempatan ini, Ya, kesempatan untuk menginjakkan kaki di pulau Sumatera. Tanah Lampung tepatnya saya singgah.



Hari itu, Kamis, 24 Desember 2009, papa ditugaskan ke Lampung untuk beberapa hari. Kebetulan, saya dan Nadya, adik saya, sudah libur semester, maka kami pun memutuskan untuk ikut papa dinas kesana, begitupula dengan mama. Kami pergi kamis sebelum subuh, jam 3 pagi tepatnya, dengan mobil panther hitam yang dikendarai seorang supir. Terlalu dini memang, tapi jujur saya tidak merasa ngantuk kala itu. Pikiran saya melayang, membayangkan indahnya tanah sumatera yang akan saya kunjungi. Benar-benar saya excited saya mengikuti perjalanan itu. Perjalanan yang memakan waktu kurang lebih 8 jam itu harus dilewati dengan menyebrangi selat sunda dengan kapal ferry. Nah, ini juga termasuk hal yang saya nantikan. Naik kapal! Meskipun bukan untuk pertama kali, karena sebelumnya saya pernah naik kapal ferry dulu ketika ingin ke Singapura via Batam.

Sekitar pukul 10 pagi mobil yang kami tumpangi sudah melintasi jalanan berkelok dan berbukit khas sumatera. Aduhai, elok nian alamnya! Alam Lampung khususnya, memang berbeda dengan apa yang sering saya jumpai di Jawa. Tekstur alamnya berbukit-bukit, sesekali dapat dijumpai pula pegunungan, namun tidak memberikan hawa dingin. Hanya memberikan hembusan angin dari dataran pantai. Yah, ini tak lain karena daerah Lampung sebagian besar dikelilingi laut. Dan saya suka itu. Sungguh, kesan pertama yang tak mengecewakan.



Pukul 11 siang kami telah memasuki kota Bandar Lampung, dan papa sering sekali berkata, Bandar Lampung itu dulunya terbagi dari dua kota besar, Tanjung Karang & Teluk Betung. Saya dan Nadya selalu tertawa di mobil tiap papa berkata demikian. Hehe. Lalu kami mengelilingi kota yang terkenal dengan keripik pisangnya itu sebentar, baru check in ke hotel. Amalia, itulah nama hotel tempat kami menginap. Hotel baru yang cukup dekat dengan pusat kota. Seperti biasa, kami tidak boleh menyia-nyiakan waktu untuk berlama-lama di hotel, rugi kalau tidak dipakai untuk menjelajahi Lampung! Hehe. Kami pun JJS (jalan-jalan sore) mencari tempat hang-out terasik di kota itu. Lalu berhentilah kami di sebuah warung bakso, Bakso Solo namanya. Tidak heran memang banyak orang jawa yang kini tinggal di Lampung, mengingat dulu jaman Soeharto banyak orang jawa yang ditransmigrasikan kesana. Maka, jangan kaget jika disana kau akan jumpai kampung jawa, seperti kecamatan sidomulyo, banjarnegara,dsb. Saya sih asik asik aja, dengan begitu kan banyak makanan jawa yang mudah didapatkan. Hehe.

Kami pun sempat singgah ke beberapa pusat perbelanjaan, seperti Central Plaza, Mall Kartini, dan Lotus Plaza. Tidak sebesar yang biasa ada di Jakarta sih, tapi cukuplah untuk memborong beberapa pakaian disana. Hehe.
Setelah capek shopping sana sini, kami pun makan malam dipinggiran jalan Kartini yang memang terkenal dengan wisata kulinernya. Nasi Uduk Mat Kribo jadi tujuan kami. Yah, nasi uduk khas betawi punya itu memang rasanya tak jauh beda dengan yang di Jakarta, seperti yang saya bilang tadi, namanya doang Sumatera, isinya banyak Jawa juga. Hehe.

Esok paginya kami berniat mengunjungi beberapa tujuan wisata di Lampung. Seperti Way Kambas, Pantai Mutun, dll. Tapi sepertinya Lampung sedang tidak bersahabat kala itu, hujan turun dengan derasnya dan membuat kami tak bisa kesana. Apa boleh buat, rencana itu pun kami ganti dengan bertamasya keliling-keliling kota. Asik ya? Kayak lirik lagu apa gitu. Hehe. Tidak dapat pantai, bukit pun jadi. Ya, kami lalu sampai ke Bukit Randu, tempat yang direkomendasikan teman papa kalau ke Lampung. Dan memang, saya pun akan merekomendasikan tempat itu bagi siapapun yang kesana. Sungguh, apa yang akan kau temukan disana benar-benar indah karena disana kita bisa melihat pemandangan kota Lampung yang khas dengan lambang ‘siger’nya dari atas.



Setelah puas melihat Lampung dari atas bukit, kami pun kembali ke hotel dan beristirahat. Oya, Lampung ternyata tidak hanya banyak dihuni oleh orang Jawa tapi juga dari pendatang orang Sumatera lainnya, seperti dari Palembang, Bengkulu dan Padang. Maka, tak heran jika akan kau temukan banyak penjual pempek disana. Dan salah satu pempek langganan saya, Pak Raden, hadir disini. Puas deh bolak-balik makan disana selama di Lampung. Selain pempeknya, saya juga merekomendasikan Pindang Tulangnya yang top markotop deh. Hehe.



Keesokan harinya, Lampung masih berawan, sesekali rintik hujan turun, dan kemudian berhenti. Yah, hari Minggunya, tanggal 26 Desember 2009, adalah hari terakhir saya di Lampung. Sebelumnya kami berencana akan lama tinggal di Lampung, tapi apa boleh buat, kerjaan di Jawa memanggil dan tak bisa ditinggalkan. Huhu. Sungguh menyedihkan rasanya, saat awal perkenalan yang indah itu harus segera diakhiri.

Sebelum kami naik kapal di Bakauheni, kami sempat mampir ke sebuah pantai terkenal di Lampung, pantai pasir putih. Dan memang benar, semua pasir disana warnanya putih. Yaiyalah ya. Hehe. Tidak ada yang spesial dari pantai ini, jika dibandingkan dengan Ancol atau Parangtritis memang kalah jauh. Hanya rasanya kurang sah jika ke Lampung tidak menikmati keelokan pantainya. Okey, setelah syarat wajib itu dituntaskan, kami pun bertolak ke Pulau Jawa. Padahal jujur, aku masih ingin menjelajahi tanah Sumatera yang masih banyak hutan yang belum terjamah manusia.



Ketika kami dalam perjalanan di kapal ferry, ada nuansa yang berbeda. Laut sedang berombak kala itu. Sempat membuat kapal oleng, begitupula kami di dalamnya yang merasa pusing tak tertahankan. Mau Solat saja susah, karena harus bertahan dari goncangan ombak laut. Tapi syukurlah, akhirnya kami bisa menginjakkan kaki lagi di tanah Jawa, tanah harapan orang Sumatera bilang. Dan itulah akhir dari perjalanan kami ke Lampung. Target tahun depan, minimal nimbus Palembang dengan jalur darat juga. Amin ^^

Senin, 21 Desember 2009

Whooa.. Really Disturbing Me!!



Day by day, my yesterday people came flocking to me, unexpectedly time most of all. To be honest, it disturbing me sometimes. I don’t know why, but I can’t enjoy that time as myself. Consciously, I felt like my past really disturbing me.

I have questioned a lot, why it can be like that. My yesterday people seem like frightened me, it just like they want to bring back me to the past and forgetting all I have today. Occasionally I want, but not now! Not now, when I start to enjoy my present life.

I do believe that nothing gone badly in my past that can make I felt disappointed in. I just not want to change myself in my comfort zone at this time. No! It looks like so hard to do. But, unlucky me, they came over and over again. And I have no control about that. I did ignore, but finally I just can’t. I do take it, but it just too disturbing me and my world at now.

Maybe it’s not taken who’s wrong or right. Yes, I can’t blame for. It just will let you know that you’re changing as the time goes by. Indeed, I’m changing by unconsciously and I just take a problem on it. Thank you!


only someone
who's morally
superior can possibly
and honestly deserve
to rule my world
(kings of convenience - rule my world)

Sabtu, 19 Desember 2009

Hello, My Dream! :)

HELLO, WORLD! :D

just wanna say, "WELCOME!" for all of you in my 'new face' with this blog.

currently mood: happy ('coz finally I can change my layout and my blog like to be 'seeing' by everyone..haha)

still dreaming? of course.

this is the picture I have to go to there someday..




One of my dream..
LEIDEN! :)

Ada ruang diantara lukisan kita

Kita seperti menggantung,
seperti lukisan yang menggantung di dinding kamarku.



Indah dipandang, tapi sulit untuk ditebak,
Abstrak.

Sebuah percakapan mengalir diantara kita,
Lalu pergi, menghilang, tak menentu kapan dia kembali.

Pandangan kita satu
Namun, benarkah hati ini bicara satu..

Kuingin meneruskan segala syair mu,
Wahai pujangga.

Kuingin kita bicara sangat lama,
Tentang segala hal yang aku ingin tahu
Dengan canda tawa, atau ceramah sekalipun.
Aku ingin!

Aku benci tatapanmu padaku
Yang tak ku mengerti maknanya,
Yang tak bisa membuatku beralih ke pandangan lain.

Matamu, mataku beradu pada satu titik
Tapi aku tetap tak tahu makna itu semua.

Yang ku tahu,
Ada garis liar pemisah diantara kita
Garis yang lama-lama kian meluas
Hingga membentuk tiga dimensi
Dan kini, membentuk sebuah ruangan.

Wahai, engkau lukisan abstrak nan indah,
Bisakah aku menghapus ruangan diantara kita

Agar aku bisa dengan jelas menatapmu,
Agar aku bisa menghilangkan ke-abstrak-anmu

Hingga aku bisa mengenangmu sebagai sebuah lukisan yang indah saja..


And I don't wanna fall to pieces
I just wanna sit and stare at you.
I don't wanna talk about it
And I don't want a conversation
I just wanna cry in front of you.
I don't wanna talk about it
'Cause I'm in love with you.
(Avril Lavigne - Fall to pieces)


Kau dan Pilihanmu

Ternyata pilihan itu benar-benar nyata.
Jika hidup adalah sebuah pilihan
Dan memilih untuk tidak memilih adalah sebuah pilihan
Maka aku bangga padamu, kawan
Karena pada akhirnyakau memilih suatu pilihan.

Ya, pilihan hidupmu sendiri
Pilihan yang kau sadari bahwa jalan hidupmu akan berat karenanya
Pilihan yang aku pun tahu itu seperti membawa batu besar di pundakmu

Wahai kawan,
Kau dan pilihanmu itu merupakan hal yang luar biasa bagiku
Jika aku diposisimu, aku pun tak akan tahu
Apakah aku mampu bertahan disana
Atau apakah aku akan bersembunyi di bawah meja

Kau hebat kawan,
Sungguh!

Tak ku lihat senyum memudar darimu ketika kau dan pilihanmu bersatu
Kau selalu membusungkan dadamu, seakan kau sangat mantap dengan pilihanmu.

Bernyanyilah, wahai kawan!
Karena semua yang terlihat nyaman akan membukakan berbagai peluang indah lainnya.

Sungguh, kau dan pilihan itu adalah hal yang luar biasa bagiku!

The Beat of a Drum

Is it the beat of a drum or is it wisdom
that makes our souls dance?
When my heart stops,
is it like Winter,
or was this my only chance?
To get to know all the people I should get to know.
To smell the flowers in the young girls hair,
To get to know all the people I should get to know.
Overcoming all this fear.
Is it the far away sun, or imagination,
that makes me think of home?
Is it the speed of light, or is it stillness,
that makes change come about?
And lets me know all the people I should get to know.

Jumat, 13 November 2009

Cara (baru) mengatasi stres (author's file)

Stres. Siapa yang tidak mengenalnya? Hampir semua pernah mengalaminya. Begitu pula manusia normal seperti saya. Sebagai mahasiswa apalagi sih yang menjadi penyebab utama stres selain beban tugas kuliah dan deadline yang mengejarnya. Ya gak? *haha*



Belum selesai tugas yang satu, datang lagi tugas lainnya, dan seterusnya. Mungkin benar semua itu tidak akan menjadi berat jika kita mempunyai manajemen waktu dan soft-skill yang bagus dalam mengatur tugas-tugas kuliah. Tapi kan namanya manusia kadang emosinya naik turun, gak stabil dan itu sangat mempengaruhi cara kita dalam menghadapi kondisi-kondisi tertentu.

Kali ini saya tidak ingin menjelaskan bagaimana gambaran stres yang saya alami atau bagaimana membangun manajemen waktu yang baik, dsb dsb. Saya hanya ingin membagi pengalaman saya saat menghadapi stres dan mendadak saya merasa mempunyai cara (ampuh bagi saya) untuk mengatasinya.

Begini ceritanya..

Stres akademik yang saya alami beberapa hari terakhir ini memang banyak menyita pikiran, tenaga dan waktu. Meskipun saya yakin tugas yang saya kerjakan pasti ada manfaatnya suatu saat nanti, namun saya tetap membutuhkan semacam angin segar untuk menyegarkan padang tandus ini. Atau dengan kata lain saya ingin CURHAT dengan seseorang!



Tapi kesempatan untuk curhat kali ini sepertinya memang tidak ada buat saya. Tadi pagi sebelum berangkat kuliah, bukannya saya yang curhat malah ada seseorang yang curhat kepada saya, menceritakan beberapa masalah yang sedang dia alami.

*oh, hello..caregiver also need others caregivers too, right?!*

Tanpa disuruh, si oknum memulai curhatnya dan saya tetap dalam keadaan tak bersemangat mendengarkannya. Karena beliau ini memang jauh lebih tua dibanding saya, mau tak mau saya harus mendengarkan keluh kesahnya, tanpa ada kesempatan untuk menolak.

Lalu lama-kelamaan saya semakin tertarik dengan cerita yang ia katakan pada saya. Dan ‘teg’, mendadak dalam hitungan detik, saya bisa dengan ringannya memberikan komentar dan menanggapi masalah beliau dengan memakai teori-teori psikologi yang telah saya dapatkan.

Tetapi beliau hanya menarik napas, tanda tidak setuju dengan pendapat saya mengenai teori perkembangan yang saya sampaikan. Memang dalam berkomentar saya tanpa sengaja juga memberikan feedback yang cukup ‘ngena’ tentang pendapat beliau, cukup membantah dan mungkin juga itu yang membuatnya menjadi enggan mengikuti pendapat saya. Lalu perbincangan kami semakin terlihat lebih menarik, dan saya pun sudah tidak mendengar helaan napasnya saat saya berkomentar. Ketika pembicaraan terlihat sudah harus diakhiri, dia pun mengucapkan kalimat sederhana yang berdampak luar biasa :

“Terima kasih yah, nak. Sepertinya orang seperti saya harus belajar lebih banyak lagi dengan anda.”

Sampai di kampus, kalimat manis yang diucapkan begitu tulusnya dari mulut beliau itu pun masih terngiang dari diri saya. Ada dua pertanyaan yang terlontar dari lubuk hati saya.

- Mengapa keliatannya kata-kata itu ia lontarkan dengan tulus ikhlasnya kepada saya? Memang hal besar apakah yang telah saya lakukan untuknya hingga ia mengatakannya sambil menundukkan kepala kepada saya?


- Lalu mengapa setelah beliau mengatakan hal itu, seperti ada sebuah beban berat yang terangkut dari pundak dan otak saya? Rasanya ‘plong’ sekali sesudah pembicaraan itu. Dan rasa ‘plong’ yang saya dapatkan membuat saya ketagihan untuk melakukannya.

Untuk pertanyaan pertama, jujur saya sendiri tidak tahu penyebabnya, karena hanya beliau lah yang tahu mengapa. Dan bagi saya, itu tidak terlalu penting untuk diketahui, bermanfaat ya syukur, kalo nggak juga gak apa-apa.

Nah, yang saya ingin kembangkan disini adalah pertanyaan kedua. Tentang reaksi ‘plong’ yang membuat saya ketagihan. Jujur saja, setelah saya berbincang dengan beliau stres yang saya alami menjadi sedikit berkurang.

Dan saya pun kembali mengingat konsep dari STRES itu sendiri. Dari beberapa definisi stres yang saya dapatkan, ada satu yang benar-benar saya pahami.

“Stress adalah kondisi psychofisiologik yang terjadi ketika "input" psikologis lebih besar dari pada outputnya”(Matindas, 2008).

Bayangkan dengan penyaluran air dari sebuah bak (otak/ pusat informasi) ke keran keran (sel sel efektor) melalui pipa karet (jalurpenyalur rangsang / sel sel saraf). Bila keran tertutup atau bila air yang masuk ke bak penampungan sementara jauh lebih besar dari yang disalurkan, pipa pipa karet akan menggembung dan bisa meledak sewaktu-waktu.

Berdasarkan teori ini, berarti saya telah mengeluarkan sedikit input yang terima dari kuliah, yaitu berupa pemberian materi kuliah yang telah saya dapatkan kepada beliau. Artinya, saya telah menerapkan prinsip keran air, agar tidak mampat maka isinya ya harus kita salurkan. Bukan dihilangkan begitu saja.

Saya jadi teringat omongan kakak kelas, “kita mempunyai kewajiban untuk memberi tahu hal-hal penting yang kita ketahui kepada orang lain yang membutuhkan” (Kearens, 2009).

Rupanya hal ini dimaksudkan untuk meringankan sedikit beban pikiran kita yang begitu banyaknya. Tapi menurut saya pribadi, akan ada perbedaan hasil saat kita mengatasi stres dengan curhat sama orang lain dibandingkan apabila kita mengeluarkan input dari otak kita dan mengeluarkannya (output) ke tempat yang tepat.

Bayangkan hal ini..

Kita bangun di pagi hari dengan segudang masalah dan merencanakan siangnya kita akan curhat dengan seorang teman. Rasa ‘plong’ tentu ada, tetapi apakah masalah selesai? Belum tentu!

Dibandingkan

Kita sedang ada masalah dengan pelajaran di kampus, lalu mendadak ada seorang anak sd yang meminta kita mengajarinya matematika. Kita pun menyanggupi, lalu beberapa hari kemudian ia mengabarkan kepada kita jika ujiannya berhasil karena belajar kepada kita. Rasa ‘plong’ ada.

Masalah dengan diri sendiri memang belum tentu selesai. Tetapi ada kepuasan yang berbeda saat itu. Kepuasaan akan stres kita yang semakin berkurang dan kepuasaan akan diri kita yang berhasil membantu orang lain.Dalam psikologi sosial, dikenal teori prosocial behavior yang mengandalkan empati sebagai dasar dalam memberikan bantuan kepada orang lain.Dan dari contoh yang saya alami dengan beliau, menurut saya, termasuk :Hipotesis empati-altruisme à menolong karena hasrat untuk menolong orang yang membutuhkan & perasaan senang telah menolong.

Lalu ketika hal ini saya tanyakan kepada salah seorang teman di kampus, dia berkata, mungkin hal ini ada kaitannya dengan self-efficacy. Sekedar informasi, self Efficacy adalah belief atau keyakinan seseorang bahwa ia dapat menguasai situasi dan menghasilkan hasil (outcomes) yang positif (Santrock, 2001).

Dia berkata, mungkin hal yang membuat rasa stres loe ilang karena loe merasa bahwa loe mampu membantu orang lain, membuat orang lain bahagia, dengan kata lain self-efficacy loe naik. Dan itu memang mampu meningkatkan mood kita dalam mengatasi stres. (Kanter, 2009).

Lalu ketika saya pikir lebih lanjut sebetulnya mengapa saya merasa amat senang dengan obrolan singkat tadi pagi, saya teringat konsep reinforcement (penguatan). Mungkin kata-kata terimakasih yang beliau ucapkan merupakan salah satu bentuk reinforcement yang amat efektif bagi saya. *hihi*

Terakhir, saya ingin menutupnya dengan kesimpulan. Ternyata ada beberapa teori yang dengan stres; bagaimana cara mengatasi dan terjadinya. Seperti dalam kuliah PIO (stres kerja), Psisos (empati), Psibel (reinforcement) dan Psidik (self-efficacy).

Dari kesemuanya itu, saya berkesimpulan, bahwa dalam kondisi tertentu cara mengatasi stres adalah mengeluarkan input yang menyumbatkan pikiran. Tidak sebatas mengeluarkannya begitu saja, tapi juga menyalurkannya ke tempat yang tepat, seperti memberikan (katakanlah) konseling kepada orang yang membutuhkan ^^.


*ps : dengan membuat note ini sebetulnya juga merupakan cara saya menyalurkan input-input yang telah saya dapat. Hehe.

Rabu, 28 Oktober 2009

HERB (korean movie)

Oke. Dalam note kali ini gw akan menjawab pertanyaan beberapa temen gw yang tentang film korea apa yang bagus saat ini. Dan jawaban gw adalah sebuah film unik yang melekat di hati sampe sekarang berjudul HERB (eits, jangan lw pikir ni film tentang jamu atau obat-obatan gitu ya. salah banget! Haha).


Film ini emang udah cukup lama dan gw pun udah dari kapan tw nontonnya, tapi karena gw baru dapet reviewnya dari temen gw, jadi gw share aja deh disini (makasih ya, Tatz buat izin repostnya, hehe).


Satu kalimat, Jatuh cinta sama film ini!..
Film-film tentang kisah hidup seseorang yang memiliki keterbatasan, seringnya memang jadi tempat bercermin buat kita-kita yang memiliki fisik dan mental yang sempurna. Karena dari film-film tersebut kita bisa lebih mensyukuri anugrah yang udah Tuhan beri sama kita.
Begitu juga lewat Film “Herb” yang di bintangi Kang Hye Jeong (Why did you come to my house), yang berhasil memerankan tokoh seorang gadis berumur 20 tahun dengan IQ dan pikiran layaknya anak berumur 7 tahun dengan briliant.


Sejak kecil, Sang Eun (Kang Hye Jeong) yang memiliki perkembangan mental yang lebih lambat di banding dengan anak sebayanya tinggal hanya dengan ibunya yang memiliki toko bunga. Namun atas kasih sayang dan bimbingan ibu tercintanya, Sang eun tumbuh menjadi gadis manis yang penuh dengan limpahan cinta dari sang bunda serta nilai-nilai kebaikan yang ditanamkan ibunya sejak kecil.


Suatu hari sebuah insiden kecil tanpa sengaja mempertemukan Sang Eun dengan seorang polisi muda, Jong Bom (Si ganteng Jeong Kyeong ho yang dulu sempet jadi Choi Yun di Sorry, I Love You, hayoo masih inget gak? hhe) di tepi jalan, Sang eun yang melihat dunia dari kacamata dongeng-dongeng pengantar sebelum tidur melihat bahwa Jong bom adalah pangeran yang sedang di kutuk oleh nenek sihir, dan hanya dia yang bisa menyembuhkan kutukan tersebut. Sejak saat itu Sang eun jatuh cinta pada Jong Bom.


Di lain pihak, Jong bom juga menyukai Sang eun yang secara fisik memang tidak memiliki perbedaan dari gadis-gadis sebayanya. Maka ketika Jong bom mengajaknya berkencan, Sang eun dengan senang hati menerima tawaran tersebut, tanpa Jong bom sadari bahwa ia telah mengencani seorang gadis yang memiliki keistimewaan.


Hingga suatu hari, Jong bom menemukan fakta bahwa Sang eun adalah gadis yang tidak seperti gadis pada umumnya. Awalnya Jong bom sangat kecewa dan berusaha menghindar dari Sang eun. Tapi gadis itu tentunya tak mengerti mengapa tiba-tiba Jong bom seperti menjauhi dirinya.
Tapi karena ketulusan dan kepolosan Sang eun, perlahan Jong bom mulai belajar mencintai gadis yang sebenarnya berhati baik dan tulus tersebut.


Sementara sang bunda sedang dalam keputus asaan karena vonis yang di berikan dokter secara tiba-tiba padanya. Ia menderita kanker stadium akhir dan usianya tidak akan lama lagi. Kesedihannya berlipat-lipat tatkala ia berfikir siapa yang bakal mengurus Sang eun, putri tercintanya setelah ia pergi.


Hwa…menonton film ini harus sedia tissue yang banyak. Walau adegan lucu, gembira, dan sedih silih berganti, tapi kita tetap ga’ bisa memungkiri bahwa film ini adalah kisah perjuangan seorang ibu hingga titik darah penghabisan untuk membesarkan putri semata wayangnya di tambah putrinya tersebut memiliki perbedaan dari anak-anak sebayanya. Film ini juga seperti menanamkan falsafah ‘apa yang ditanam dengan baik, maka akan tumbuh dengan baik, bagaimanapun rupa pohonnya’


Movie details:


Cast:Sang eun – Kang Hye jeongMother – Bae Jong okJong bom – Jeong Kyeong ho
Source : http://sinemakorea.com/?p=1032


P.S : jangan minta pinjem ke gw dvdnya, karna gw gak punya. Waktu itu pun gw minjem sama temen gw. Hehehe. Jadi mendingan beli sendiri aja deh, gak rugi kok! ;)

Jumat, 23 Oktober 2009

One Day That I Called My Birthday!!


Katakan padaku kalau kemarin aku tidak sedang bermimpi. Dan, aku yang hari ini hadir adalah manusia yang lebih baik dari kemarin itu adalah keharusan. Ketika aku menyadari bahwa apa yang telah diberikan, tidak bisa diulang kembali. Ketika aku menyadari bahwa kontrak kerjaku di dunia berkurang satu tahun. Aku menamainya, “hari ulang tahun!”


Each birthday wish
I've ever made
Really does come true.
Each year I wish
I'll grow some more
And every year
I DO!


(I was a birthday girl!!)

Aku sendiri tidak pernah menyangka ketika hari itu tiba, harapan dan mimpiku satu per satu menjadi nyata. Dan (memang) kita hidup dari harapan-harapan di hari esok, ketika satu per satu harapan itu terwujud, masih adakah sisa harapan untukku hidup di esok hari? Tentu saja ada!

Birthday Reflections

Your birthday's a time for careful reflection
About your life, and its future direction.
You see where you've been when you look at the past;
Most of it's great; you had quite a blast!
You wonder what's coming, what life has in store;
Will it be just the same? Will there be a new door?
Remember this, as you blow out the last candle:
Life holds no challenge that you cannot handle.


By Joanna Fuchs

Aku ingin sangat bersyukur kepada Yang Maha Kuasa yang telah mengabulkan segala doaku, mimpiku, harapanku. Semuanya terasa seperti berjalan sesuai keinginanku. Dan izinkanlah aku Ya Rabb untuk berlama-lama dalam ‘panggung’ ini, berilah aku waktu untuk ‘menabung’ lebih banyak lagi agar aku bisa membeli istana di syurga-Mu, tuntunlah aku wahai Yang Maha Menuntut, agar aku bisa menjadi gambaran hamba ideal menurut-Mu. Aku tahu hutangku teramat banyak kepada-Mu, hutangku untuk bisa lebih membenahi ibadahku, sujudku, dan keinginanku yang (aku pun menyadari) masih besar porsi dunianya.

Kemarin, ketika tepat 19 tahun aku dilahirkan ke dunia ini, aku merasa inilah hari yang tepat untuk merenungkan kembali apa-apa saja yang telah aku kerjakan selama ini, apa saja yang masih belum atau sudah dicapai, bagaimana target selanjutnya, dsb.
Ulang tahun seperti jeda waktu yang dipersiapkan Tuhan untuk kita melihat ke belakang dan ke depan. Jeda untuk kita dapat lebih mempersiapkan diri lebih baik lagi di hari esok.
Dan semoga aku masih bisa bertemu tanggal dan bulan yang sama di tahun depan.

Aku sangat menikmati karuniaNya kemarin. Ketika dua ratusan teman memberikan selamat dan doa, ketika kehangatan dan kasih sayang sangat terasa dalam keluargaku, ketika seseorang datang dengan membawa kue lengkap dengan lilin diatasnya juga nyanyian ulang tahun, itu sudah amat cukup. Aku tak mau menyimpan kenangan indah dalam kamera, biarlah terukir manis dalam ingatanku. Cukup aku yang mengenangnya.


Wahai teman, izinkan aku berlagak bak para artis yang sedang menerima penghargaan, yang sedang menyampaikan rasa terima kasihnya…

“Terima kasih kepada Allah SWT untuk semua kenikmatan yang telah Ia limpahkan kepadaku. Terima kasih kepada kedua orang tua dan adikku untuk waktu bersenang-senang kemarin (Untuk adikku, “Dek, pasti kamu puas banget ya kemarin berhasil ngerjain kakaknya yang gampang dibohongin ini! Hehehe..). Untuk Sifa, makasih birthday cake-nya ya, Ah, pokoknya terimakasih banyak deh! Untuk Diandra, Dewi, Acit, jangan disambungin lagi ya cerita aneh waktu itu (tadinya gw mau bikin note tentang itu, tapi malu ah! Haha..).

Untuk yang teman-teman yang berulang tahun sama seperti aku; Vini, Didit, Wanti, Lui, Ellen, note ke- 95 ini juga untuk kalian loh! Hehe..

Dan untuk kalian semua, my facebook friends, yang telah mewarnai profilku dengan wall ucapan bday nya, my twitter followers, juga ucapan via SMS, “Terima kasih teramat dalam ya semuanya.!!” DIA pasti mencatat segala kebaikan kalian, hehe ;)



wishing me luck and love is truly appreciated!
your comment is very kind and cheered me up! peace.

have a nice weekend! ;)

Jumat, 16 Oktober 2009

Suatu Hari di Kelas Psikologi Perilaku Seksual

Kemarin, hari Jumat tanggal 16 Okt ’09, Saat kuliah Psikologi Perilaku Seksual, saya tidak menyangka ternyata hari itu sang dosen akan memberikan materi tentang “LOVE”.


saya jadi tertarik untuk mendengarkan materi yg dijelaskan dan ternyata banyak penjelasan dosen yang saya dengar dan sampai sekarang sulit untuk dilupakan. *haha*. manteb bgt deh pkoknya! ;)


Ada dua dosen yang mengajar di kelas kami, satu pria dan satu wanita.

Lalu sang dosen pria bertanya kepada kami..

“Saya pengen tau dulu dong definisi CINTA dari kalian. Disini ada yang belum pernah sama sekali jatuh cinta? pastinya udah semua kan.” (ntah mengapa saya jadi berasa di film Kuch Kuch Hota Hai. Ahaha.)

Kami pun satu per satu mengemukakan pendapat, ada yang simple dan ada yang cukup berpuitisasi (ehehe..)



Saya sendiri jadi inget sebuah lagu dari kings of convenience, judulnya Mrs. Cold. Ada bait yang seperti ini…

Hey baby

What is love?

It was just a game

We're both playing and we can’t get enough of


Kemudian, sang dosen wanita yang fashionable nan cantik itu memulai materi kuliah..

“Love. What is Love? Sulit di definisikan karena bisa berarti berbeda untuk masing-masing individu. Sulit diukur karena konsep dan artinya yang abstrak.”

“Lalu ada seorang peneliti yang membuat Skala Cinta. Katanya, cinta yang kuat itu adalah yang mempunyai kadar : Attachment, Caring, Intimacy yang tinggi.”

“Cara kita mencintai orang lain pastinya berbeda-beda. Kita sendirilah yang bisa mengontrol sikap kita di depan dia. Ingat, cinta itu bukan untuk menyakiti.”

“Cemburu itu bukan tanda cinta. Karena cinta itu adalah emosi positif, sedangkan cemburu itu emosi negatif, sangat bertolak belakang. Saat kamu cemburu atau possesif, itu hanya tanda bahwa kamu sangat takut kehilangan seseorang.”

“Jangan pernah merasa kamu tidak mungkin mendapatkan cinta dari seseorang. Hal pertama yang mesti kamu lakukan adalah pastikan dulu kalau dia mengetahui kalau kamu ada! Jangan pernah berharap dapat memiliki seseorang yang dia sendiri gak pernah tau kamu itu ada, yang dia sendiri gak pernah kenal siapa kamu.”

“Terkadang ada saat dimana kamu ingin diperhatikan atau memberikan perhatian kepada seseorang yang kamu sayangi. Kamu ingin nelpon dia, ingin sms dia, ingin ngobrol sama dia, atau sebaliknya, padahal kamu gak tau pengen ngobrol apa sama dia. Buntu, gak ada topik. Itulah yang dinamakan Caring.”

“Orang yang sedang jatuh cinta itu gak beda jauh sama orang yang sakau. Ia bisa dengan sekejap nge-fly kalau perasaannya dibalas. Bisa jadi ketagihan ingin ketemu. Bisa melakukan apa aja untuk membahagiakan pasangannya. Makanya ada lagu, cinta dapat membuatmu mabuk kepayang” (jadi inget sama lagu KoC tadi. Cinta itu seperti main games, bisa ketagihan, gak mau berhenti.)


“Saat kamu masuk kedalam suatu ruangan yang tak satu pun kamu kenal siapa saja orang yang ada di dalamnya, tau kah kamu, bahwa pikiranmu akan merujuk kepada seseorang diantara ribuan orang lainnya, orang itu begitu menarik perhatian bagimu. Pada saat seperti itu, kita tidak dapat menahan atau menolaknya, karena otak kita cepat menanggapi hal-hal yang ekstrim, kalau gak yang paling cakep, ya, yang paling jelek yang cepet diinget.”

“Ternyata di otak kita ada semacem hormon cinta, PEA, yang bisa menstimulus hormon endorphine. Hormon ini hanya bekerja 18 bulan. Jadi, kalau kalian pacaran atau suka sama seseorang lebih dari 18 bulan, hati-hati, lewat dari itu kejenuhan mungkin saja terjadi. Dan ia hanya bekerja untuk satu orang yang benar-benar kita cintai (mungkin ini yang namanya cinta sejati cuman sekali).”

“Kita bisa saja cinta kepada seorang teman kita yang memang hampir tiap hari kita satu kelas dengannya, sering sharing bareng, makan bareng, dsb. Karena kedekatan (proximity) akan membuat kita reflex untuk jatuh cinta dengan dia. Dan seperti tanaman, bila ia tiap hari dipupuk, maka ia lama-kelamaan akan tumbuh subur dan mengakar dengan kuat tanpa kita sadari.”

“Inget, bahwa saat kita jatuh cinta kepada seseorang itu gak bisa dipaksakan. Ia seperti jalangkung, datang gak dijemput, pulang gak diantar. Kita gak bisa milih mau cinta sama orang ganteng aja, bisa aja kita jatuh cinta kepada seseorang yang kita anggep jelek (secara fisik). Ketertarikan itu memang terjadi begitu saja, secara alami.”

Lagi-lagi saya jadi inget lagu2 ciptaan seorang sarjana Psikologi dari Universitas Bergen, Norwegia *yang tak lain adalah personil Kings of Convenience, hehe..*


Oh can I get it
Oh can I see

I step too close to your boundaries
You wanted nobody around to see
You feel vulnerable around me
There's a little bit of me inside you

Gathering what you've lost
There's a little bit of you in everyone Can never keep a secret


Kurang lebihnya seperti itu. Maaf bila ada sedikit perubahan dari pengutipan, tidak lain itu hanyalah proses daya ingat dan interpretasi saya sendiri.

Intinya, kuliah Priseks kemarin itu sulit untuk dilupakan. Karena meskipun pada mata kuliah Pemahaman Diri dan Psikologi Seksual materi CINTA ini sudah pernah saya dapatkan, ntah mengapa, penjelasan dalam kelas Priseks kemarin lebih mengena dan lebih menjelaskan ‘The ABCs of Love’ itu sendiri. Hehehe XD

”Some people come into our lives and quickly go. Some stay for a while, leave footprints on our hearts, and we are never, ever the same” (Flavia Weedn)
-sebuah sms yang masuk ke inbox gw semalam, ntah dr siapa-

Jumat, 09 Oktober 2009

Me In You


Hey, among those who really waiting for another story of me *hihihi*


Hello again, I’m come back,


And I just want you to know that now I’m really addicted with “Me In You”, the song from KoC in their newest album, Declaration of Dependence..


It was beautiful music indeed and so do the singer’s voices..
And also the lyrics..

Me in You Lyrics
Crossroads and given the option

To pass and look back at goals I've missed

Rainbows or burning bridges

If you squint a little more it looks the same

But ooooooooooooooooooooooooh

There's a little bit of me inside you

Gathering what you've lost

But oooooooooooooooooooooooooh

There's a little bit of you in everyone

Can never keep a secret

Problem; lines on your face

You smooth them out so no one can tell put

a straight back upon a stage could [dance dance] hide the tremor in your hand



But ooooooooooooooooooooooooh

There's a little bit of me inside you

Gathering what you've lost

But oooooooooooooooooooooooooh

There's a little bit of you in everyone


And I'm watching you now

I see you building the castle with one hand while tearing down another with the other

And I'm watching you now

I see you building the castle with one hand while tearing down another with the other

And I'm watching you now

I see you building the castle with one hand while tearing down another with the other

Jumat, 25 September 2009

My Uncle's Quote :)

sekarang ini, saya sering sekali terngiang perkataan seorang paman..

Sejatinya, apa yang kita miliki adalah apa yang kita
berikan!

kalimatnya sederhana, tapi saya tau makna dan prakteknya (terkadang) amatlah sulit.

semoga saya dapat benar-benar memahami dan melaksanakan perkataan beliau :)

Sabtu, 19 September 2009

Setiap Habis Ramadhan..

Tidak terasa dalam hitungan jam Ramadhan akan meninggalkan kita..

dan saya pun teringat akan sebuah lagu..

Setiap Habis Ramadhan - BIMBO

Setiap habis Ramadhan
Hamba rindu lagi Ramadhan
Saat - saat padat beribadahTak terhingga nilai mahalnya
Setiap habis Ramadhan
Hamba cemas kalau tak sampai
Umur hamba di tahun depan
Berilah hamba kesempatan
Setiap habis RamadhanRindu hamba tak pernah menghilang
Mohon tambah umur setahun lagiBerilah hamba kesempatan

Reff:Alangkah nikmat ibadah bulan Ramadhan
Sekeluarga, sekampung, senegara
Kaum muslimin dan muslimat se dunia
Seluruhnya kumpul di persatukan
Dalam memohon ridho-Nya


Dari Jabir r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda,

“Jika malam Ramadhan berakhir, seluruh makhluk-makhluk besar, di segenap langit, dan bumi, beserta malaikat ikut menangis. Mereka bersedih karena bencana yang menimpa umat Muhammad saw. Para sahabat bertanya, bencana apakah ya Rasul? Jawab Nabi. Kepergian bulan Ramadhan. Sebab di dalam bulan Ramadhan segala doa terkabulkan. Semua sedekah diterima. Dan amalan-amalan baik dilipatgandakan pahalanya, penyiksaan sementara di hapus.”

Duh...kalau Nabi Muhammad saja bersedih hati ketika Ramadhan berakhir, lalu kenapa kita malah bersuka-cita? hmm..

Dalam berbagai kesempatan, saya banyak mendapat ceramah yang cukup mengesankan di hati, dan inilah ceramah yang paling saya suka…

“Jika kita dimisalkan sebagai karyawan yang disuruh ikut pelatihan oleh atasan selama satu bulan lamanya, pasti lah kita akan menuruti perintah atasan tersebut. Kita akan sungguh-sungguh dalam mengikutinya, karena kita tahu setelah kita ikut pelatihan ini, akan banyak pelajaran yang dapat kita jadikan nilai tambah dalam bekerja. Dan dengan begitu ,cepat atau lambat, atasan kita akan menaikkan jabatan kita, begitupula gaji kita”

Hal tersebut juga sama seperti saat Ramadhan.

Atasan kita (baca : ALLAH) bukan dengan main-main memerintahkan kita berpuasa dan menjalankan semua ibadah di bulan ramadhan ini!

Ia begitu penuh perhitungan memberikan kita satu bulan diantara 11 bulan lain untuk “mengevaluasi” kinerja kita selama ini. Inilah bulan yang istimewa. Allah maha tahu bahwa hambaNya membutuhkan waktu pelatihan agar kelak sesudah keluar dari pelatihan ini ia bisa menemukan hambaNya yang “baru”, yang lebih taat dan bertaqwa.

Dan hari ini, merupakan hari terakhir kita menjalankan pelatihan tersebut.

Sudahkah kita merasakan perubahan?

Hari esok, Allah sangat mengharapkan kita dapat lebih menjaga hawa nafsu, dapat lebih bersabar, dapat lebih disiplin, dan dan dapat lebih bertoleransi dan tolong menolong kepada yang kekurangan. Kemudian, beristiqamahlah..

Semoga besok kita benar-benar mencapai kemenangan. Amin.

Oh ya, satu lagi yang terlupa,

Menjelang lebaran banyak orang yang saling meminta maaf dengan keluarga, sanak saudara, teman, tetangga, dll.

tapi, sudahkah kita meminta maaf kepada Allah swt?

Atau, sudahkah kita meminta maaf kepada diri kita sendiri?

Ingat teman, semua yang kita lakukan, hanya Allah dan kita sendiri lah yang tahu niat di belakangnya.
"Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa"Qs. Ali ‘Imran [3]: 133.

Ucapan maaf, saling bermaaf-maafan, saling memberi maaf, akan lengkap kalau ditambahi dengan doa "Taqoballahu minna wa minkum" yang berarti "Semoga Allah menerima ibadah kita semua."


Selamat Idul Fitri 1430 H, Mohon Maaf Lahir & Batin ;)

Sabtu, 12 September 2009

Declaration of Dependence, KoC's newest album!!^^


Head on over to Kings of Convenience’s Myspace page to hear previews of two songs off their new album Declaration of Dependence set to release October 20th through Virgin records. The two songs are titled “Boat Behind” and “Mrs. Cold”. I have a feeling these may be early demos of the songs, because they seem a little rough and unpolished. But regardless, fans of Kings of Convenience have been waiting to hear new material for nearly five years now, and these songs are an excellent indication of what we can expect come October. Here’s one of the many rumored tracklists floating around the web:


Tracklist:
01. 24-25
02. Mrs Cold
03. Me In You
04. Boat Behind
05. Rule My World
06. My Ship Isn’t Pretty
07. Renegade
08. Power Of Not Knowing
09. Peacetime Resistance
10. Freedom And Its Owner
11. Riot On An Empty Street ==> penasaran bgt sama lagu ini!
12. Second To Numb
13. Scars On Land
Recently, I really like the new single, mrs. cold..
..and here is the lyrics..
MRS. COLD (read for me : my MR. COLD! hahaa)

Hey baby, Mrs. Cold

Acting so tough,

didn't know you had it in you so be hurt at all


You waited too long

You should've hook me,

before I put my raincoat on


Oh can I get it

Oh can I see

You were fronting because

You knew you'd find yourself vulnerable around me

Oh can I get it

Oh can I see

You feel vulnerable around me


Hey, babywhat’s going on?

You lost control and you lost your tongue

You lost me

Deaf in my ear

Nothing you can say is gonna change the way I feel


Oh can I get it

Oh can I see

You were fronting because

You knew you find yourself vulnerable around me

Oh can I get it

Oh can I see

I step too close to your boundaries

You wanted nobody around to see

You feel vulnerable around me


Hey baby

What is love?

It was just a game

We're both playing and we can’t get enough of

We're both playing and we can’t get enough of

We're both playing and we can’t get enough of
WHAT A NICE SONG (for him)
hahaha..

Minggu, 06 September 2009

Refleksi #2 : My Mom is Amazing


This note is for everyone who love your mother or (sometimes) hate her.

please, check out this link first : http://www.youtube.com/watch?v=BumWAcktEbU

This song touch me so hard (especially the end) please watch it till the end cause is the end who makes the difference.

Please take 3 minutes to watch it, without thinking of religious and what you believe..
I dont think it makes any different to the eyes of a child the religious..
Everyone dissereves a mom who would love you and care for you especially the first years of your life...

then, this is the lyrics, make it sense! :D

My Mom Is Amazing

lyrics by Zain Bhikha

She wakes up early in the morning with a smile
And she holds my head up high
Don't you ever let anybody put you down
Cos you are my little angel
Then she makes something warm for me to drink
Cos it's cold out there, she thinks
Then she walks me to school,
Yes I aint no foolI just think my Mom is amazing

BRIDGE/CHORUS

She makes me feel
Like I can do anything
and when she's with me
there's no where else, I'd rather be?

After School, she's waiting by the gate
I'm so happy that I just can't wait
To get home to tell her how my day went
And eat the yummy food, only my Mom makes

Then I wind her up cos I don't wanna bathAnd we run around the house with a laugh
No matter what I say, she gets her wayI think my Mom is amazing


BRIDGE/CHORUS

In the evening, she tucks me into bedAnd I wrap my arms around her head
Then she tells me a tale of a girl far awayWho one day became a princess

I'm so happy, I don't want her to leaveSo she lies in bed with me
As I close my eyes, how lucky am ITo have a Mom that's so amazing

BRIDGE/CHORUS
Then I wake up in the morning, she's not thereAnd I realize she never was
And I'm still here in this lonely orphanage
With so many just like me

And as my dreams begin to fade
I try hard to look forward to my day
But there's a pain in my heart that's a craving
How I wish I had a Mom that's amazingWould be amazing

*this is the old song but I recently know it from kak Tami,and for me it's very very heartwarming song! :') :')

hope you can love your mother however she's parenting you.

GUYS, PROVE IT RIGHT NOW IF YOU LOVE HER!^^

Jumat, 04 September 2009

jadi gak sabaran pas baca ini!


as written on the postcard:
Bergen, June 8th 2009
Dear Fans!
Good things come to those who wait. We know it’s taken a while but finally we are done with our 3rd album. It will be released in the end of September and after that we will go on tour :-).
The album was recorded in Italy and Bergen and in Erlend’s flat.See you soon.
ErlendFans in:Mexico, France, UK, Japan, USA, Sverige, Italia, Spania, Portugal, Brasil, Indonesia, Finland, Holland, Russia, Tyskland, Switzerland, Ireland, Canada, Korea, Norge.Re-
post from Dara Anggia's
*Semoga bisa nonton, Amin :)
= = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = =
copas dari notenya yunda.
Thanks for the info which makes me cant wait til that show^^

Refleksi # 1: Pentingnya istiqamah

Prolog.

Tiba-tiba pemuda itu berkata,

”Tidak takutkah kita ketika ajal menjemput, kita dalam perbuatan maksiat, sedang bergosip ria, sedang berduaan dengan yang bukan muhrimnya, sedang menghardik orangtua?! Tidak senangkah kita bila kita meninggal dalam keadaan membaca Al-Qur’an, bersedekah, menunaikan puasa, sholat, dsb?!”

Maka beristiqamahlah kalian wahai golongan yang berpikir…

..dan aku pun hanyut dalam perenunganku sendiri, apa sih istiqamah itu?

= = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = =

Isi ceramah pemuda paruh baya yang biasa dipanggil pak ustadz itu, saat tadi sholat tarawih, benar-benar sangat membuatku penasaran tentang “Apa itu ISTIQOMAH?” seringkali aku mendengar kata-kata itu tapi kadang masih belum paham benar arti sebenarnya.

Aku pun akhirnya mencari ayat yang disebutkan sang ustadz dalam ceramah tadi. Maka kubuka Al-Qur’an merah yang cukup besar itu, dan aku menemukannya dalam surat Fushshilat ayat 30 . . .

“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): "Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu".

Secara etimologis (bahasa), istiqamah berasal dari kata istaqaama yastaqiimu, yang berarti tegak lurus. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Istiqamah diartikan sebagai sikap teguh pendirian dan selalu konsekwen Dalam terminologi akhlaq, istiqamah adalah sikap teguh dalam mempertahankan keimanan dan keislaman sekalipun menghadapi berbagai macam tantangan dan godaan. Seorang yang istiqamah adalah laksana batu karang di tengah-tengah lautan, yang tidak bergeser sedikitpun, walaupun dipukul gelombang yang bergulung-gulung.

Ujian keimanan itu tidak selamanya dalam sifat atau bentuk yang tidak menyenangkan. Keberhasilan usaha juga bisa sebagai ujian. Pujian juga bisa sebagai ujian. Dengan keberhasilan usaha atau pujian orang bisa menjadi ujian bagi dirinya, manakala hal itu membualnya lalai dan sombong, kufur nikmat adalah kesudahan yang akan menimpa dirinya.

Seorang mukmin yang istiqamah tidak akan mundur (goyah) ketika berhadapan dengan berbagai macam godaan dan ancaman. Imannya tidak goyah oleh pengaruh harta, pangkat, kemegahan, pujian dan segala kesenangan semu yang lainnya. Nabi SAW adalah contoh teladan utama dalam masalah istiqamah, baik celaan, ancaman, bujukan, bahkan dengan tawaran berbagai sarana dan fasilitas kehidupan yang indah dan megah dari para musuh lslam. Namun Nabi SAW tetap istiqamah bersama keimanan dan keislamannya.

Adalah sikap istiqamah Nabi SAW yang sangat jelas dan tegas. Ketika pemuka kafir Quraisy Abu Jahal menawarkan jabatan, harta dan wanita melalui Abu Thalib (paman Nabi S AW), dengan tegas Nabi SAW menjawab: “Walaupun matahari diletakkan di tangan kanan saya, dan bulan di tangan kiri saya, agar saya menghentikan kegiatan dakwah saya, saya tidak akan menghentikannya”

Baik, singkat kata aku mengambil kesimpulan bahwa istiqamah berarti teguh, kuat pendirianLalu, ustadz itu menyampaikan ayat lain . . .

“Dan di antara manusia ada orang yang menyembah Allah dengan berada di tepi; maka jika ia memperoleh kebajikan, tetaplah ia dalam keadaan itu, dan jika ia ditimpa oleh suatu bencana, berbaliklah ia ke belakang. Rugilah ia di dunia dan di akhirat. Yang demikian itu adalah kerugian yang nyata.”(Q.S Al-Hajj : 11)

Sang ustadz pun menjelaskan, maksud dari menyembah Allah dengan berada di tepi adalah ia muslim, tapi setengah-setengah.

Bila di Islam diibaratkan sebuah aliran sungai yang amat dalam, maka ia tetap berada ditepi, tidak mau menggali dan menyelaminya lebih dalam dan mencari aman!

Bila divisualisasikan, islamnya itu berwarna abu-abu, tidak hitam, tidak pula putih. Namun, kadang bisa hitam, kadang bisa putih, dan berganti sesuai kehendaknya, sesuai lingkungannya.Misalnya saja, saat dirumahnya ada pengajian, ia memakai kerudung atau tampak alim dengan baju koko, ikut mengaji dan sholat bersama.

Tapi saat ia bertemu dengan lingkungan yang (katakanlah) negatif, yang berdugem ria melakukan perbuatan sia-sia, atau melakukan perbuatan maksiat lainnya, ia membuka kerudungnya, ia ubah tingkah laku alim saat dipengajian, ia kenakan baju yang terbuka auratnya. *Masya Allah, ITU AURAT, Mbak, Mas! AURAT!* seakan-akan, baju koko atau kerudung itu hanyalah topeng belaka untuk menutupi perbuatan maksiatnya. Apakah tindakan seperti itu bisa dikatakan istiqamah? TENTU SAJA BUKAN! Maka merugilah ia di dunia dan akhirat. Sungguh ia telah mengalami kerugian yang nyata!*baca kembali ayat tsb dan perhatikan bagaimana Allah memperingatkan kita dengan menyebutkan kata rugi itu dua kali*

Orang-orang yang seperti itu berpikir dengan bebas mengubah-ubah topeng mereka bisa aman, selamat dan dapat diterima oleh banyak kalangan. Katakanlah pada mereka, bahwa mereka telah amat MERUGI!Jadilah Muslim yang istiqamah! Yang berpendirian teguh saat mengucapkan Tuhanku adalah Allah dan aku beriman kepadaNya. Islam itu satu, saudaraku. Bukan setengah-setengah!

“Sesungguhnya aku telah beriman kepada Tuhanmu; maka dengarkanlah (pengakuan keimanan) ku.” (Q.S Yaasin :25)

Mengapa kita sangat dianjurkan untuk senantiasa istiqamah?

Alasannya cuman satu, hari esok siapa yang tahu selain Dia. Kita tidak pernah tahu kapan ajal akan menjemput, dimana kita akan mati, dan dalam seperti apa keadaan kita saat itu. bagi orang yang setengah-setengah, mungkin saja dia bisa mati dalam keadaan ikut pengajian, tapi ia juga bisa mati dalam keadaan mabuk sepulang dari diskotek atau sedang dalam perbuatan maksiat lainnya. Sungguh, kerugian untuknya!

Dan beruntunglah orang-orang yang senantiasa istiqamah dalam hidupnya. Tiada keraguan padanya tentang islam. Karena setiap tindakannya adalah (pasti) berada dalam kebaikan.
Semoga kita juga termasuk golongan mereka. Amin ya rabbal’alamin.

= = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = =

Epilog.

Teman, memang benar yang dikatakan oleh ustadz itu. aku sendiri (menyadari) belum sepenuhnya bisa istiqamah di jalanNya. Tapi aku akan berusaha untuk memegang teguh islam yang kuyakini ini dalam situasi apapun. Dan aku pun yakin, siapa pun kita, bisa melakukannya asal kita ada berkemauan untuk mengubah yang lalu dan konsisten memperbaikinya.
Gampangnya gini aja deh, misalnya pas bulan puasa ini kita bisa shalat, baca Qur’an, sedekah tiap hari, masa pas sesudah Ramadhan gak bisa konsisten lagi sih?

“Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati dan Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan. Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab Induk yang nyata (Lohmahfuz).”(Q.S Yaasin : 12)

Kamis, 27 Agustus 2009

Lagu ini (kembali) "menampar" saya!!

Tiba-tiba saya mendengar lagu ini dan ternyata saya kembali "tertampar" dengan makna-makna didalamnya.
Mari kita ingat dan renungkan kembali makna dari lagu yang mengutip surat Al-Ashr ini...

Demi masa...
Sesungguhnya manusia kerugian

Melainkan...
Yang beriman dan beramal saleh

Demi masa...
Sesungguhnya manusia kerugian
Melainkan...
Nasihat kepada kebenaran dan kesabaran

( chorus 1 )
Gunakan kesempatan yang masih diberi
Moga kita takkan menyesal
Masa usia kita jangan disiakan
Kerna ia takkan kembali


( chorus 2 )
Ingat lima perkara, sebelum lima perkara
Sihat sebelum sakit
Muda sebelum tua, kaya sebelum miskin
Lapang sebelum sempit
Hidup sebelum mati


Demi masa...
Sesungguhnya manusia kerugian
Melainkan...
Yang beriman dan beramal saleh
= = = = = = = = = = = = = = =
sebagai pengingat...mengingatkan kita akan kematian,,,,ya,,kematian...tentang maut yang siap datang kapan saja,,,tak pandang bulu,,,tak pandang usia,,,tak pandang tempat,, keadaan,,suasana,,tak peduli apakah kita sedang sedih,,bahagia,,susah,,whatever,,,whenever... and wherever... -astaghfirullah...-
Sungguh, beruntunglah orang-orang yang pandai mensyukuri nikmat Allah, yang selalu memanfaatkan karuniaNya itu untuk kebaikan dan menjauhi perbuatan yang sia-sia!



"Wal 'ashr. Innal insaana la fii khusr. Illal ladziina aamanuu wa 'amilush shaalihaati wa tawaashau bil haqqi wa tawaashau bish shabr. "
"Demi masa, sesungguhnya manusia dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh dan saling berwasiat dengan kebenaran dan saling berwasiat dengan kesabaran."
(Q.S Al-'Ashr : 1-3)

Jumat, 21 Agustus 2009

Alhamdulillah, bertemu Ramadhan lagi!^^

MARHABAN YA RAMADHAN


Bulan suci Ramadhan telah tiba. Selama satu bulan penuh, umat Islam di seluruh dunia akan menjalankan ibadah puasa, dan ibadah-ibadah lain yang utama dilaksanakan pada bulan penuh rahmat ini.

Mengapa umat Islam berpuasa?

Waktu kita masih kanak-kanak, guru di sekolah maupun guru mengaji mengatakan, bahwa dengan menahan lapar sejak subuh hingga maghrib, kita akan bisa merasakan penderitaan orang-orang miskin yang tidak mampu memperoleh makanan.


Tentu saja penjelasan itu tidak salah, tapi tidak memadai lagi ketika kita semakin bertambah dewasa dan pikiran kita semakin kritis. Allah memerintahkan kita berpuasa bukan untuk membuat kita menderita.


Itulah sebabnya orang yang sedang sakit, orang yang sedang dalam perjalanan jauh, orang yang harus bekerja berat, ibu hamil dan menyusui, serta orang tua yang tubuhnya sudah lemah, tidak diwajibkan berpuasa. Laparnya orang berpuasa juga tidak sama dengan laparnya orang yang memang tidak memiliki sesuatu untuk dimakan.


Meskipun lapar, orang yang berpuasa selalu memiliki kepastian bahwa pada saat maghrib mereka akan bisa menyantap apa saja untuk menghilangkan lapar dan dahaga mereka, lapar mereka hanyalah lapar sementara.

Sedangkan orang yang lapar karena tidak memiliki makanan, mereka tidak memiliki harapan seperti itu, mereka tidak tahu kapan lapar mereka akan berakhir.

Jadi, puasa bukanlah sekedar melaparkan diri agar bisa merasakan penderitaan orang yang tidak mampu memperoleh makanan.

Puasa adalah mengendalikan diri dari segala nafsu duniawi. Bukan hanya nafsu yang berkaitan dengan kebutuhan fisik, tetapi juga nafsu yang muncul berkaitan dengan hati dan pikiran. Puasa adalah pembersihan diri.


Menurut Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, secara psikologis bulan Ramadhan adalah bulan interupsi, edukasi dan revitalisasi melawan rutinitas hidup yang cenderung membuat aktivitas kita bersifat mekanistik tanpa kedalaman makna.





Memupuk kehidupan spiritual adalah inti dari puasa


Puasa adalah ibadah yang hanya bisa dinilai oleh Allah, tidak oleh manusia. Ibadah sholat, zakat, haji, dan lain-lain bisa dilihat dan dinilai oleh orang lain, tetapi puasa hanya kita dan Allah yang tahu. Tak seorang pun tahu apakah kita benar-benar puasa atau tidak. Kita bisa saja mengunci diri di kamar dan makan sekenyang-kenyangnya, lalu keluar kamar dan mengatakan kepada semua orang bahwa kita puasa. Puasa mendidik kita untuk disiplin dan jujur pada diri sendiri.


Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh rahmat. Ibadah yang dilakukan pada bulan ini pahalanya tujuh puluh kali lipat dari pada bulan-bulan lainnya. Ada satu malam teramat istimewa, malam Lailatul Qadar, dimana ibadah yang dilakukan pada malam itu nilainya sama dengan seribu bulan (lebih dari tujuh puluh tahun). Pada bulan Ramadhan juga Kitab Suci al-Qur’an diturunkan Allah sebagai petunjuk hidup bagi umatNya.



Demikian banyak kemuliaan yang terdapat pada bulan Ramadhan, sehingga sungguh merugi jika kita melewatkan bulan ini, tidak mengisinya dengan amalan dan ibadah yang sebaik-baiknya. Tidak hanya puasa, namun juga sholat Tarawih, mengaji Al Qur’an, I’tikaf, bersedekah dan mengeluarkan zakat. Memperbanyak infaq, sodaqoh, dan derma di bulan Ramadhan
Dengan ibadah puasa kita diajak melakukan transendensi, mengapresiasi, dan menginternalisasi nilai-nilai moral Ilahi yang mulia, untuk memelihara keluhuran martabat manusia yang oleh Al Qur’an disebut takwa.Selamat menjalankan ibadah puasa, semoga ibadah kita diterima Allah SWT, dan di akhir Ramadhan nanti kita akan memperoleh Idul Fitri, yaitu prestasi spiritual dimana seseorang berhasil menumbuhkan dan menyegarkan kembali potensi kemanusiaannya yang suci.


Insya Allah.

Selasa, 21 Juli 2009

Purwokerto, I'm in love with youuu^^

Relax. Forget your business for a while. Now, I want tell you about the small town that made me in love.

What’s on your mind if you hear Purwokerto?


For me, that word mean ‘ndeso’ name, looks like so out of fashion and hi-tech device. In my first impression with that name, I feel the traditional atmosphere is very strong, just it!


Last Friday (July,17th), in the some breath with Bomb Terror of Jakarta, me and my family went to Puerto Rico. *Oh, forgive me with a slip of the pen*. I mean PURWOKERTO! It doesn’t mean we were joined exodus from Jakarta, it just incidentality!


After more or less 8 hours away by car, finally I beat up that small town. It was midnight so I couldn’t see the whole of town. And sleeping is the best choice! Hehehe… xp When the morning comes, I was going around the town which I staying with.


Making my way downtown, Walking fast, faces past And I’m homebound.. Staring blankly a head Just making my way, making my way Through the crowd..


Okay. Maybe ‘a thousand miles’ by Vanessa Carlton fit to play in my car. Lalala~ :DD


I frightened out of with that town. Well, Purwokerto is very beautiful and clean town, it won Adipura Cup as runner up last year. Not only it, but that town also has strong ‘magical power’ to make me stay on in there. If you stay in there, you will feel that time is running slowly. No more traffic jam hit the town. No more greedy in every second. By sure, those towns offer me pleasure. I can forget about anything that makes me hard pressed.

And this is the calm picture of Purwokerto.





The vehicles are not crowded as well as Jakarta. Maybe it because the popularity density is low. And because this town is not too large, so, you can finish Purwokerto in an hour by car, therefore the citizens choose motorbike to go around. Hehehe.. That’s why I’m in love with this town. ^^






This the downtown (alun-alun) in the towards the evening


I realize that Purwokerto is given me Indonesia looks like. The towny get on together in alun-alun (oh, could I found in Jakarta?). For your information, in that town I almost rare find foreign corporation was build. The control drive was local people. Nonintervention of foreign in local economic or culture. Many local restaurant offer local food like Mendoan, Soto Jalan Bank, Sate Kambing Tiga Saudara (thanks Jana for recomendation, I’ve taste it all. Delicious culinary!).


Once again I say, Purwokerto is very Indonesiatic! Standing ovation with that town.
Don’t be misinterpretation, far from foreign hands doesn’t mean out of fashion, in the fact I often look many internet store in that town, it makes Purwokerto always have an ear to the ground.
Maybe, we must learn from Purwokerto, how to develop its region without leave any local culture. That’s the point!


In outside of town, we can still look many fields…


Especially in the road to Baturraden. Oh, how beautiful God’s creature^^

Forgive me if I cannot stop to take a photograph about the scenery I saw. It’s cool baby, cool!!;)








Yap. Baturraden is tourists area that located in the top of Slamet Mountain, Central Java. You just pay five thousand rupiahs and then you will see beautiful scenery in there.^^



Me in Baturraden.


Okay, that’s my report from my trip in Purwokerto. You can called me too much show off, whatever, but, I just want to sharing experience with the place I amazed. It will makes me proud being Indonesian (and maybe you too).
*Next trip in Dieng, just looking my album by yourself. Sorry, if my English grammar gets wrong! hehe;)

Sabtu, 11 Juli 2009

Jadilah Diri Sendiri

Tujuanmu adalah menemukan siapa dirimu sebenarnya (A course of Miracle). Begitu diri sendiri ditemukan, keajaiban hidup akan segera berdatangan. Sayangnya, menemukan diri (sesuatu yang sangat dekat) tidak mudah dilakukan. Jadwal keinginan yang terlalu deras membendung kita untuk lebih memburu hal-hal di luar diri kita: musik terbaru, berita atau gossip terbaru, hasil pertandingan terbaru, dan segala yang baru dari luar diri. Kita terus menerus melayani apa yang ada di hadapan kita, bukan yang ada dalam diri kita. Dorongan untuk dianggap “sama dengan yang lain” atau “mengikuti tren terkini” mendesak kita untuk mengesampingkan perasaan, kearifan, dan kelelahan kita:

“Sembilan puluh persen kesengsaran dunia berasal dari orang-orang yang tidak mengenal diri mereka sendiri, kemampuan, kelemahan moril, bahkan kebajikan mereka sendiri. Kebanyakan dari kita menjalani hampir seluruh hidup kita sebagai orang yang sama sekali asing terhadap diri kita sendiri” (Sydney J. Haris)

Dalam masyarakat yang terarah keluar diri, kita terus melangkah maju dan lupa. Kita menjadi begitu terbiasa dengan suasana hiperaktif sehingga lupa cara untuk hening, santai, dan menyelaraskan diri dengan perasaan kita yang sebenarnya. Kita lupa bagaimana “membaca” diri kita sendiri. Kita punya daftar panjang nomor pin atau kata sandi untuk membuka rekening/username, tetapi tidak punya akses untuk masuk ke batin kita. Kita begitu jenuh dengan tuntutan tren sehingga lupa bagaimana menjadi sadar akan diri sendiri, terarah ke dalam diri. Seseorang yang sibuk bahkan berkata, “untuk melakukan pekerjaan saya dengan baik, saya harus menjadi seseorang yang tidak saya kehendaki.”

Emerson menulis, “Janganlah Anda memercayai janiji kemenangan politik, kenaikan gaji, kesembuhan dari penyakit atau kembalinya harihari bahagia, sebab permasalahannya tidak semudah yang dikatakan. Bahkan tiada sesuatu pun yang dapat mendatangkan ketenangan bagi Anda kecuali diri Anda sendiri.” Ketika keinginan untuk sukses seperti orang lain menguat, saat itu kita lupa kepada diri kita sendiri. Stress akan muncul karena Phytagoras (filsuf Yunani) pernah berkata, “Sakit itu tidak ada, yang ada hanyalah keabaikan atau ketiadaan kesadaran diri.”

Al-Qur’an menyatakan, Wahai jiwa yang tenang, kembali kepada Tuhanmu dengan hati yang ridha dan diridhai (oleh-Nya). (QS. Al-Fajr : 27-28). Fantastis, Al-Qur’an sering memberikan peringatan akan bahaya penyakit jiwa ketimbang penyakit badan, Maka tatkala mereka berpaling (dari kebenaran), Allah memalingkan hati mereka (QS. Al-Shaff : 5). Dalam hati mereka ada penyakit, lalu Allah menambah penyakitnya, dan bagi mereka siksa yang pedih disebabkan mereka berdusta (QS. Al-Baqarah :10)

Montaigne, seorang filsuf Perancis, menyatakan, “Tubuh manusia tidak banyak terpengaruh oleh kejadian yang menimpa dirinya; tidak sebagaimana pengaruh yang ditimbulkan oleh pendapatnya karena memikirkan sesuatu peristiwa.” Dalam sebuah atsar disebutkan, “Ya Allah, jadikanlah diriku merasa puas akan ketetapanMu sehingga aku meyakini bahwa apa saja yang menimpa diriku bukanlah sesuatu yang nyasar kepadaku dan apa saja yang luput dariku bukanlah karena dipalingkan kepadaku.”

Semakin mengenali diri, semakin baik kita memercayai kecerdasan yang ada dalam diri. Gede Prama menyebutkan bahwa pada masing-masing diri ada sesosok bayi yang ingin terus dilahirkan. Bayi yang memiliki cara pandang yang polos, penuh senyum pada seluruh peristiwa, tidak masuk akal (karena lebih mengutamakan kebahagiaan), lucu, berpusat pada diri, dan lentur. Bayi adalah innocent (tanpa dosa, tanpa pikir panjang yang rumit-rumit). Jika kita sedang mumet, dengarkan permintaan bayi kita, lalu ikutilah keinginannya untuk diam sejenak, atau bernyanyi atau berjingkrak-jingkrak. Know yourself! Itulah dasar pemikiran filsafat Ekstensialisme.

every day there's a boy in the mirrorasking me what are you doing herefinding all my previous motivesgrowing increasingly unclear
(Homesick – Kings of Convenience)

Setelah mengetahui diri yang sama pentingnya adalah penerimaan-diri; semakin kita melatih penerimaan-diri, semakin mudah untuk mengakui kekuatan kita, mengapresiasikan prestasi yang kita dapat, menghadapi tantangan, terbuka terhadap umpan balik, menerima tawaran bantuan, dan seterusnya. Penerimaan diri membuat segala sesuatunya menjadi mudah sedangkan penolakan diri menimbulkan pergulatan yang lebih keras dan ketidaktenangan dan menuntut lebih banyak kerja keras. Psikolog Carl Gustav Jung menulis, “Orang bisa memenuhi tuntutan keharusan dari luar dengan cara yang ideal jika dia juga memenuhi tuntutan dari dunia di dalam dirinya; artinya jika dia rukun dengan dirinya sendiri.”

Menerima diri berarti tidak menginginkan menjadi orang lain. Hidup orang lain bisa tampak begitu menyenangkan, tapi belum tentu begitu keadaannya. Rumput di halaman tetangga kadang terlihat lebih indah daripada rumput halaman sendiri. Janganlah meniru kepribadian orang lain. Sesungguhnya sikap itu akan membuat kita gampang bersedih. Banyak orang yang melupakan diri mereka, suara mereka, gerakan, bakat, hobi, dan sebagainya demi menjadi orang lain. Hasilnya adalah keterpaksaan, terseret-seret seperti bayangan yang selalu mengikuti pusatnya.

Sejak Adam hingga mahluk terakhir, belum pernah ada yang sama diantara dua orang dalam kembarnya. Lalu, mengapa kita harus sama dengan yang lain? Kita adalah sosok khas yang belum pernah ada sepanjang sejarah, tidak ada sosok yang sama dengan kita. Yakinilah itu… Sungguh, tiap-tiap manusia mengetahui tempat minumnya sendiri.. (QS. Al-Baqarah : 60) Tiap-tiap umat memiliki kiblatnya sendiri yang mereka menghadap kepadanya. Oleh karena itu, berlomba-lombalah kalian dalam berbuat kebaikan… (QS. Al-Baqarah : 148)

So, jalanilah hidup ini dengan apa yang kita miliki, dengan apa yang telah diberikan Allah kepada diri kita. Jangan ubah suara, jangan ganti aksen bicara, jangan ubah cara berjalan. Bersyukur sajalah dengan apa yang sudah diberikan Allah. Carilah rahasianya sambil percaya bahwa Allah tidak pernah iseng ketika menciptakan kita.

Kalau dikaitkan dengan pengalaman pribadi penulis, “Orang akan semakin sulit mendefinisikan dirinya; Saya Adalah…; ketika sudah banyak topeng (kepura-puraan) watak yang telah ia mainkan di dunia nyata. Akibatnya, saat ia harus menjelaskan siapa dirinya, ia bingung harus menjawab apa, karena ia telah kehilangan karakter asli dirinya sendiri. So, be your self, guys!”

*sumber : sebagian dikutip dari buku La Tahzan for Teens oleh Qomaruzzaman Awwab.

Minggu, 14 Juni 2009

YOU and Me ^^

Always when we fight,
I try to make you laugh
Until everything's forgotten,
I know you hate that

Ba ba ra ra ba ba ba baBa ba ra ra ba ba ba ba

Always when we fight,
I kiss you once or twiceAnd everything's forgotten,
I know you hate that

I love you Sunday sun,
the week's not yet begun
And everything is quiet

And it's always you and me always and forever
You and me always and forever

Ba ba ba ba ba
It was always you and me always

You tell me I'm a real man,
and try to look impressed
Not very convincing, but you know I love it
Then we watch TV, until we fall asleep
Not very exciting
But it's you and me always and we'll always
Be togetherYou and me always and forever

Ba ba ba ba ba
It was always you and me always and forever
You and me always and forever
Ba ba ba ba ba
It was always you and me always and forever
You and me always and forever

Ba ba ba ba ba
Ba ra ra

Lamunan sebelum tidur

Tau gak?? sbenernya mataku ini udah sangat ngantuk, badanku udah sangat lelah, tapi pikiranku masih melayang-layang bebas di angkasa..

Trus, tau gak akhirnya apa yang aku kerjain?? Aku malah mengutak-atik papan keyboard tanpa tau mau menulis apa...

sst..pernah gak kamu begitu??

Gak bisa tidur gara-gara kepikiran ama sesuatu, ntah itu tentang dirimu, dirinya, benda itu, hari itu, hal itu..

Yah, inilah yang aku lakukan, berusaha menuangkan segala bentuk pikiranku agar gak kepikiran lagi, lalu bisa tidur dengan nyenyak..
*aku harap ini bisa lebih ampuh dari obat tidur, ntar kalo sukses aku kasih tau deh..hehe*

=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=
Ini bukan tentangku, ini tentang mereka..
Semua yang mereka kerjakan yang terkadang terus berputar-putar di pikiranku dan membentuk sebuah tanda tanya besar tanpa maksud apa-apa dan hanya sebuah tanda tanya besar!

Terkadang dunia itu terlalu mudah membuatku tertawa dengan segala mimpi-mimpi indah yang pada akhirnya adalah tidak abadi..

Terkadang dunia itu terlalu mudah membuatku terharu akan kebiruan dan sebuah lukisan senyuman dimatanya yang amat sendu..

Terkadang dunia itu terlalu mudah membuatku meneteskan air mata dan membangunkanku dari semua mimpi indahku..

Terkadang dunia itu terlalu baik, amat baik malah, dan membuatku tak ingin berpisah dengannya. Padahal suatu saat nanti aku akan bahagia meninggalkannya. *amin*

Terkadang dunia itu terlalu kejam, membiarkan seorang anak ayam yang punya sayap tapi tak bisa terbang hidup di jalan sendiri dan terus menerus membuat sang anak ayam ingin pergi meninggalkannya, padahal dunia ini adalah tempat mencari bekal sebanyak-banyaknya..

Terkadang dunia itu seperti guru, memberikan pelajaran terus menerus tiap hari (secara langsung atau tidak), memberi teguran hari demi hari, tapi aku masih aja suka meremehkannya..

Terkadang dunia itu seperti ibu peri, yang membacakan dongeng tentang putri dan pangeran-kemudian-mereka-hidup-selamanya, setiap malam dan hingga aku terlelap..

Terkadang dunia itu seperti samudera, membentang luas, terlalu luas, hingga aku gak yakin akan memilikinya semua..

Terkadang dunia itu..
RUMIT!
Terlalu rumit untuk terus dipikirkan kelanjutannya..

Buktinya? Ya, aku ini..

Semakin banyak yang dipikirkan, semakin menjadi sulit tidur, uring-uringan kesana kemari ga jelas, mau merem susah banget,
tapi aku juga bingung mau nulis apa lagi saking banyaknya! *hahaha*

intinya mah,,
“Anything can happen in this world”


Slalu ada aja semua yang berganti tiap waktunya tentang aku, duniaku, pikiranku dan mimpiku..

Kalo katanya Dido mah,
it comes and it goes
*ehehe*

=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.

Udah, ah, aku pengen tidur.. :D

“bismika alluhuma ahya wa bismika wa amud”

zzz

Berbahagialah..^^

Berbahagialah..

Ada satu hal yang membuat kita gampang putus asa dan bersedih, yaitu, menolak diri sendiri. Allah berfirman, “…berpegang teguhlah pada apa yang telah Allah berikan kepadamu dan jadikanlah kamu termasuk orang-orang yang bersyukur” (QS. Al-A’rah : 144)

Kisah ini dari buku Mr.Positive vs Mr. Negative karya Praveen Verma. Konon ada seorang pemuda yang bermimpi bertemu dengan malaikat. Saat itu dia mengajukan satu keinginan, “aku ingin tinggal dalam sebuah rumah besar dengan sebuah serambi di depan, dua peliharaan yang bagus, dan sebuah taman di halaman belakang. Aku ingin menikah dengan seorang wanita yang tinggi, cantik, baik hati, dan berambut hitam panjang, bermata biru, yang bias bermain gitar dan bernyanyi dengan suara bening dan tinggi.

Aku juga ingin tiga anak lelaki yang kuat sebagai teman bermain sepak bola. Ketika mereka tumbuh dewasa, yang satu akan menjadi ilmuwan besar, satu lagi menjadi senator, dan yang paling muda menjadi penyerang belakang. Aku ingin menjadi petualang di samudra luas, mendaki gunung-gunung tinggi dan menyelamatkan orang. Dan aku ingin mengendarai Ferrari merah dan tidak pernah menyupir sendiri.”

Malaikat menjawab, “tampaknya itu mimpi yang indah. Aku ingin kamu bahagia.”

Suatu hari, saat bermain sepak bola, anak lelaki itu terluka lututnya. Tentu dia tidak bias bertualang ke laut dan gunung-gunung. Dia pun terpaksa banting stir dan memulai bisnis pemasok farmasi. Dia menikahi seorang gadis cantik dan baik hati, tapi gadis itu pendek bermata cokelat (tidak biru), tidak dapat bermain gitar apalagi bernyanyi ( tapi, bisa memasak masakan yang enak). Karena usahanya yang biasa-biasa saja, dia tinggal di kota besar di puncak gedung apartemen yang tinggi dengan pemandangan di laut yang membiru dan lampu kota di bagian bawah. Dia pun memiliki anak perempuan lumpuh, tapi sangat cantik dan pintar memainkan musik. Dia tidak mengendarai Ferrari meski sangat berkecukupan.

Suatu ketika dia terbangun dari tidur dan mengingat mimpinya yang dulu. Dia pun bersedih dan mengeluh kepada psikolog. Dia mengeluhkan tentang istrinya, rumahnya, dan kariernya. Dia dikenai bayaran $ 110. Karena masih ingin Ferrari, dia mendatangi seorang akuntan untuk mencoba menghitung uangnya. Akuntan itu mengenakan biaya $ 100. Dia pun datang ke ahli nujum untuk mengeluhkan nasib anaknya. Semua yang didatangi menyatakan, “kamu sudah cukup bahagia dengan kondisimu sekarang!”

Lelaki ini tak mau mendengar, akhirnya jatuh sakit. Semua keluarga bersedih, kecuali psikolog, akuntan, dan ahli nujum. Pada suatu malam, dia bermimpi bertemu malaikat lagi, “Kenapa Tuhan tidak memberikan permintaanku?”

Malaikat menjawab, “Tuhan bisa memberikan semuanya, tapi Tuhan ingin mengejutkanmu dengan hal-hal yang tak kamu impikan. Tuhan menyangka kamu telah memperhatikan apa yang telah diberikanNya kepadamu : seorang istri cantik dan baik hati, anak perempuan yang cantik, sebuah usaha yang bagus, dan sebuah tempat yang bagus untuk ditinggali.”

“Ya,” sela lelaki itu. “Tapi, aku pikir Tuhan akan memberikan apa yang benar-benar aku inginkan.”

“Dan Tuhan pikir, kamu memberikan kepadaNya apa yang benar-benar Dia inginkan.” Jawab malaikat.

“Apa yang Tuhan inginkan dariku?” tanya lelaki itu terkejut. Dia tidak menyangka bahwa Tuhan menginginkan sesuatu dari dirinya.

“Tuhan ingin kamu bahagia dengan apa yang telah Dia berikan kepadamu,” jawab malaikat

Apakah kita telah berbahagia dengan seluruh yang kita terima dari Allah?

Jika ingin hidup bahagia, puaslah dengan postur yang telah diberikan Allah, dengan status keluarga (apapun kondisinya), dengan pemahaman, dan bakat yang kita miliki. Semua orang sukses memiliki rumus yang sama, terimalah dengan lapang dada anugerah yang diberikan, meskipun belum memenuhi harapan. Terimalah, tanpa merasa kekurangan.”

Bahkan, nabi-nabi pun bukanlah orang yang begitu megah dimata masyarakatnya. Hampir semua nabi adalah pengembala kambing, hanya beberapa yang memiliki profesi khusus; Daud adalah seorang pandai besi, Zakariya adalah seorang tukang kayu, Idris adalah seorang penjahit, dan Muhammad saw adalah seorang pesuruh.

Jadi, nilai kita terletak di bakat kita, amal saleh kita, manfaat dan akhlak yang ada dalam diri kita. Oleh karena itu, tidak alasan untuk bersedih, karena tidak mendapatkan ketampanan, harta benda, atau orang tua yang kaya raya. Tetaplah ridhalah dengan bagian yang telah diberikan Allah, “Kamilah yang telah membagikan di antara mereka penghidupan dalam kehidupan dunia.” (QS. 43:32)
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu; dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku) maka sesungguhnya azabKu sangat pedih” (QS. 14:7)

Bersama kesukaran ada kemudahan, jadi La Tahzan! (jangan bersedih!).
Setelah malam, pasti ada fajar; setelah sahara semit, pasti ada taman hijau yang luas. Yakinlah, akan datang sahabat yang pergi, akan sembuh saudara yang sakit, akan tertolong orang yang mendapat cobaan, akan dilepaskan orang yang dipenjara, akan kenyang orang yang kelaparan.

Sesungguhnya, Kami memberikan kepadamu kebahagiaan yang nyata. (QS. 48:1)

*dikutip dari buku La Tahzan for teens, by : Qomaruzzaman Awwab. Hadiah yang indah saat aku terjatuh di suatu malam*