Laman

Senin, 28 Desember 2009

Hello, My Dream! :) (part II)

kemarin my auntie bilang kalo dia bakalan ngadain kerjasama sama sebuah universitas ternama di Korea, Kyungsung University.
dia bilang, kalo projectnya berhasil, saya bisa diikutsertakan semacam beasiswa beberapa minggu gitu disana. aaarrrgghhh.. langsung deh saya seneeengggg banget kalo misalnya beneran bisa! dan hal itu akan menjadi salah satu target saya di 2010.

jadi gini, kalau saya boleh berkhayal, saya gak mau lulus s.psi tanpa ke kyungsung dulu. yah, artinya itu beasiswa ke korea harus jadi target kedua saya setelah yang pertama jadi sarjana. hehe

ini dia foto kyungsung university yang terletak di kota Busan nan cantik itu




nah, yang kedua. saya ingin ke Leiden!
seperti yang telah saya tulis sebelumnya, Leiden memang kota yang sudah lama saya idam2kan. ^^

kalo misalnya sempet, pas di Leiden atau setelah dari Leiden, saya harus bisa ke Bergen. kota yang buat saya jatuh cinta dengan KoC, haha!



gimana? cantik bgt kan kotanya?
yaiyalah, makanya saya suka!
oke, Bergen di Norwegia jadi target berikutnya. check!

tapiiii,, akhir2 ini ntah mengapa saya lagi pengeeeeeen banget solat langsung di depan Ka'ba, di masjidil haram langsung!
gatau deh knapa, tapi beneran saya lagi pengen banget banget umroh sekeluarga kesana.
ah, lama2 saya keliatan banyak maunya yah!! haha
tapi gapapalah, namanya juga mimpi sendiri. sah sah aja, ya gak?
hehe ^^




terserah deh mau yang mana duluan urutan2nya. asalkan terpenuhi, udah seneng banget saya! :)

*p.s: kalo di liat2 lagi dua gambar pertama di atas itu landscape kotanya mirip bgt sama Lampung loh. dikelilingi pantai dan pegunungan! hah? mungkinkah ini efek habituasi kelamaan di Lampung! dang!

menulis, menulis dan menulis!!

Kemarin saat liburan ke Lampung, saya sempat mengunjungi sebuah toko buku dan membeli buku tentang suka duka menulis di buku harian. Dan benar saja, isinya sangat menakjubkan. Banyak fakta-fakta luar biasa yang dapat dihasilkan hanya dengan menulis dibuku harian atau blog misalnya. sangat menginspirasi untuk kembali menulis setelah membacanya ;)

Begitu sampai rumah, saya berencana untuk kembali menulis, menyelesaikan satu tugas kuliah semester ini dan membuat beberapa note di FB. Tapi sial, ntah mengapa tangan saya yang biasanya dapat dengan cepat menari diatas keyboard, kini hanya kaku tak berkutik. Tidak mood untuk menulis tepatnya! Dan gagal lah semua rencana saya itu, hingga akhirnya sekarang saya paksakan untuk menulis beberapa ide yang telah lama ada dibenak saya.

Kalau kata Erlend dan Eirik..

There are very many things
I would like to say to you,
but i've lost my way
and I've lost my words.


Dan, lihatlah. Betapa beruntungnya saya, karena pada akhirnya saya dapat menelurkan beberapa buah ide ke dalam tulisan.^^

Menulis bagi saya amat gampang. Tapi tidak ketika begitu banyak ide hadir dan disertai stimulus dari luar yang menghambat. Itulah yang kadang membuat kita tidak fokus dalam menulis atau mentranslasikan ide ke dalam kata-kata.

Dalam menulis, saya sering sekali kehilangan cara saya, gaya saya, ataupun esensi dari menulis itu sendiri. Menulis bagi saya seperti menyuarakan kata hati yang sulit diucap dengan lisan. Untuk beberapa hal, sulit memang untuk dibicarakan lewat bibir, dan menulis menjadi sarana yang cukup ampuh untuk mengeluarkannya.

Kau dapat dengan leluasa bermain dengan kata-kata ketika kau menulis. Kau dapat menggambarkan apa saja ketika kau menulis. Kau dapat memberikan emosi apa saja ketika kau menulis. Menulislah, ketika kau sedang sedu sedan. Menulislah ketika kau sedang bahagia. Seberapa panjang tulisanmu dapat menjadi suatu bukti bahwa kau pernah ada, pernah bermain kata-kata. Tidak peduli seberapa banyak orang akan berkomentar dengan tulisanmu. Tetaplah menulis, bermain kata, dan berirama. Perlahan tapi pasti, tulisanmu itu akan membuat sebuah karya sastra yang indah.

*saya yang bukan sastrawan tapi pernah bercita-cita menjadi penulis.

kabar dari sahabat

Kemarin ketika saya sedang dalam acara sunatan saudara sepupuku, saya mendapat kabar yang amat mengagetkan. Bagaimana tidak, ketika saya mengetahui seorang sahabat saya dari tk-sd-smp sudah menikah bahkan telah mempunyai anak!!

Wah, sungguh kabar gembira sekaligus menggemparkan bagi saya. Saya sama sekali tidak menyangka gadis sekalem dia dengan cepat telah memutuskan untuk menikah pun mempunyai anak. Salut! Itu yang ada dalam pikiran saya.

Saya tidak pernah membayangkan bagaimana gadis seusia saya, belum genap 20 tahun, telah melahirkan dan juga harus mengurus anak dan suami tentunya. Wew. Sahabat saya itu memang luar biasa. Sepertinya saya harus mencari kabarnya lebih jauh karena kami sudah putus kontak selama kurang lebih 5 tahun. Harus! ;)

cloudy Lampung, how amazing! ;)

Sudah lama saya menunggu kesempatan ini, Ya, kesempatan untuk menginjakkan kaki di pulau Sumatera. Tanah Lampung tepatnya saya singgah.



Hari itu, Kamis, 24 Desember 2009, papa ditugaskan ke Lampung untuk beberapa hari. Kebetulan, saya dan Nadya, adik saya, sudah libur semester, maka kami pun memutuskan untuk ikut papa dinas kesana, begitupula dengan mama. Kami pergi kamis sebelum subuh, jam 3 pagi tepatnya, dengan mobil panther hitam yang dikendarai seorang supir. Terlalu dini memang, tapi jujur saya tidak merasa ngantuk kala itu. Pikiran saya melayang, membayangkan indahnya tanah sumatera yang akan saya kunjungi. Benar-benar saya excited saya mengikuti perjalanan itu. Perjalanan yang memakan waktu kurang lebih 8 jam itu harus dilewati dengan menyebrangi selat sunda dengan kapal ferry. Nah, ini juga termasuk hal yang saya nantikan. Naik kapal! Meskipun bukan untuk pertama kali, karena sebelumnya saya pernah naik kapal ferry dulu ketika ingin ke Singapura via Batam.

Sekitar pukul 10 pagi mobil yang kami tumpangi sudah melintasi jalanan berkelok dan berbukit khas sumatera. Aduhai, elok nian alamnya! Alam Lampung khususnya, memang berbeda dengan apa yang sering saya jumpai di Jawa. Tekstur alamnya berbukit-bukit, sesekali dapat dijumpai pula pegunungan, namun tidak memberikan hawa dingin. Hanya memberikan hembusan angin dari dataran pantai. Yah, ini tak lain karena daerah Lampung sebagian besar dikelilingi laut. Dan saya suka itu. Sungguh, kesan pertama yang tak mengecewakan.



Pukul 11 siang kami telah memasuki kota Bandar Lampung, dan papa sering sekali berkata, Bandar Lampung itu dulunya terbagi dari dua kota besar, Tanjung Karang & Teluk Betung. Saya dan Nadya selalu tertawa di mobil tiap papa berkata demikian. Hehe. Lalu kami mengelilingi kota yang terkenal dengan keripik pisangnya itu sebentar, baru check in ke hotel. Amalia, itulah nama hotel tempat kami menginap. Hotel baru yang cukup dekat dengan pusat kota. Seperti biasa, kami tidak boleh menyia-nyiakan waktu untuk berlama-lama di hotel, rugi kalau tidak dipakai untuk menjelajahi Lampung! Hehe. Kami pun JJS (jalan-jalan sore) mencari tempat hang-out terasik di kota itu. Lalu berhentilah kami di sebuah warung bakso, Bakso Solo namanya. Tidak heran memang banyak orang jawa yang kini tinggal di Lampung, mengingat dulu jaman Soeharto banyak orang jawa yang ditransmigrasikan kesana. Maka, jangan kaget jika disana kau akan jumpai kampung jawa, seperti kecamatan sidomulyo, banjarnegara,dsb. Saya sih asik asik aja, dengan begitu kan banyak makanan jawa yang mudah didapatkan. Hehe.

Kami pun sempat singgah ke beberapa pusat perbelanjaan, seperti Central Plaza, Mall Kartini, dan Lotus Plaza. Tidak sebesar yang biasa ada di Jakarta sih, tapi cukuplah untuk memborong beberapa pakaian disana. Hehe.
Setelah capek shopping sana sini, kami pun makan malam dipinggiran jalan Kartini yang memang terkenal dengan wisata kulinernya. Nasi Uduk Mat Kribo jadi tujuan kami. Yah, nasi uduk khas betawi punya itu memang rasanya tak jauh beda dengan yang di Jakarta, seperti yang saya bilang tadi, namanya doang Sumatera, isinya banyak Jawa juga. Hehe.

Esok paginya kami berniat mengunjungi beberapa tujuan wisata di Lampung. Seperti Way Kambas, Pantai Mutun, dll. Tapi sepertinya Lampung sedang tidak bersahabat kala itu, hujan turun dengan derasnya dan membuat kami tak bisa kesana. Apa boleh buat, rencana itu pun kami ganti dengan bertamasya keliling-keliling kota. Asik ya? Kayak lirik lagu apa gitu. Hehe. Tidak dapat pantai, bukit pun jadi. Ya, kami lalu sampai ke Bukit Randu, tempat yang direkomendasikan teman papa kalau ke Lampung. Dan memang, saya pun akan merekomendasikan tempat itu bagi siapapun yang kesana. Sungguh, apa yang akan kau temukan disana benar-benar indah karena disana kita bisa melihat pemandangan kota Lampung yang khas dengan lambang ‘siger’nya dari atas.



Setelah puas melihat Lampung dari atas bukit, kami pun kembali ke hotel dan beristirahat. Oya, Lampung ternyata tidak hanya banyak dihuni oleh orang Jawa tapi juga dari pendatang orang Sumatera lainnya, seperti dari Palembang, Bengkulu dan Padang. Maka, tak heran jika akan kau temukan banyak penjual pempek disana. Dan salah satu pempek langganan saya, Pak Raden, hadir disini. Puas deh bolak-balik makan disana selama di Lampung. Selain pempeknya, saya juga merekomendasikan Pindang Tulangnya yang top markotop deh. Hehe.



Keesokan harinya, Lampung masih berawan, sesekali rintik hujan turun, dan kemudian berhenti. Yah, hari Minggunya, tanggal 26 Desember 2009, adalah hari terakhir saya di Lampung. Sebelumnya kami berencana akan lama tinggal di Lampung, tapi apa boleh buat, kerjaan di Jawa memanggil dan tak bisa ditinggalkan. Huhu. Sungguh menyedihkan rasanya, saat awal perkenalan yang indah itu harus segera diakhiri.

Sebelum kami naik kapal di Bakauheni, kami sempat mampir ke sebuah pantai terkenal di Lampung, pantai pasir putih. Dan memang benar, semua pasir disana warnanya putih. Yaiyalah ya. Hehe. Tidak ada yang spesial dari pantai ini, jika dibandingkan dengan Ancol atau Parangtritis memang kalah jauh. Hanya rasanya kurang sah jika ke Lampung tidak menikmati keelokan pantainya. Okey, setelah syarat wajib itu dituntaskan, kami pun bertolak ke Pulau Jawa. Padahal jujur, aku masih ingin menjelajahi tanah Sumatera yang masih banyak hutan yang belum terjamah manusia.



Ketika kami dalam perjalanan di kapal ferry, ada nuansa yang berbeda. Laut sedang berombak kala itu. Sempat membuat kapal oleng, begitupula kami di dalamnya yang merasa pusing tak tertahankan. Mau Solat saja susah, karena harus bertahan dari goncangan ombak laut. Tapi syukurlah, akhirnya kami bisa menginjakkan kaki lagi di tanah Jawa, tanah harapan orang Sumatera bilang. Dan itulah akhir dari perjalanan kami ke Lampung. Target tahun depan, minimal nimbus Palembang dengan jalur darat juga. Amin ^^

Senin, 21 Desember 2009

Whooa.. Really Disturbing Me!!



Day by day, my yesterday people came flocking to me, unexpectedly time most of all. To be honest, it disturbing me sometimes. I don’t know why, but I can’t enjoy that time as myself. Consciously, I felt like my past really disturbing me.

I have questioned a lot, why it can be like that. My yesterday people seem like frightened me, it just like they want to bring back me to the past and forgetting all I have today. Occasionally I want, but not now! Not now, when I start to enjoy my present life.

I do believe that nothing gone badly in my past that can make I felt disappointed in. I just not want to change myself in my comfort zone at this time. No! It looks like so hard to do. But, unlucky me, they came over and over again. And I have no control about that. I did ignore, but finally I just can’t. I do take it, but it just too disturbing me and my world at now.

Maybe it’s not taken who’s wrong or right. Yes, I can’t blame for. It just will let you know that you’re changing as the time goes by. Indeed, I’m changing by unconsciously and I just take a problem on it. Thank you!


only someone
who's morally
superior can possibly
and honestly deserve
to rule my world
(kings of convenience - rule my world)

Sabtu, 19 Desember 2009

Hello, My Dream! :)

HELLO, WORLD! :D

just wanna say, "WELCOME!" for all of you in my 'new face' with this blog.

currently mood: happy ('coz finally I can change my layout and my blog like to be 'seeing' by everyone..haha)

still dreaming? of course.

this is the picture I have to go to there someday..




One of my dream..
LEIDEN! :)

Ada ruang diantara lukisan kita

Kita seperti menggantung,
seperti lukisan yang menggantung di dinding kamarku.



Indah dipandang, tapi sulit untuk ditebak,
Abstrak.

Sebuah percakapan mengalir diantara kita,
Lalu pergi, menghilang, tak menentu kapan dia kembali.

Pandangan kita satu
Namun, benarkah hati ini bicara satu..

Kuingin meneruskan segala syair mu,
Wahai pujangga.

Kuingin kita bicara sangat lama,
Tentang segala hal yang aku ingin tahu
Dengan canda tawa, atau ceramah sekalipun.
Aku ingin!

Aku benci tatapanmu padaku
Yang tak ku mengerti maknanya,
Yang tak bisa membuatku beralih ke pandangan lain.

Matamu, mataku beradu pada satu titik
Tapi aku tetap tak tahu makna itu semua.

Yang ku tahu,
Ada garis liar pemisah diantara kita
Garis yang lama-lama kian meluas
Hingga membentuk tiga dimensi
Dan kini, membentuk sebuah ruangan.

Wahai, engkau lukisan abstrak nan indah,
Bisakah aku menghapus ruangan diantara kita

Agar aku bisa dengan jelas menatapmu,
Agar aku bisa menghilangkan ke-abstrak-anmu

Hingga aku bisa mengenangmu sebagai sebuah lukisan yang indah saja..


And I don't wanna fall to pieces
I just wanna sit and stare at you.
I don't wanna talk about it
And I don't want a conversation
I just wanna cry in front of you.
I don't wanna talk about it
'Cause I'm in love with you.
(Avril Lavigne - Fall to pieces)


Kau dan Pilihanmu

Ternyata pilihan itu benar-benar nyata.
Jika hidup adalah sebuah pilihan
Dan memilih untuk tidak memilih adalah sebuah pilihan
Maka aku bangga padamu, kawan
Karena pada akhirnyakau memilih suatu pilihan.

Ya, pilihan hidupmu sendiri
Pilihan yang kau sadari bahwa jalan hidupmu akan berat karenanya
Pilihan yang aku pun tahu itu seperti membawa batu besar di pundakmu

Wahai kawan,
Kau dan pilihanmu itu merupakan hal yang luar biasa bagiku
Jika aku diposisimu, aku pun tak akan tahu
Apakah aku mampu bertahan disana
Atau apakah aku akan bersembunyi di bawah meja

Kau hebat kawan,
Sungguh!

Tak ku lihat senyum memudar darimu ketika kau dan pilihanmu bersatu
Kau selalu membusungkan dadamu, seakan kau sangat mantap dengan pilihanmu.

Bernyanyilah, wahai kawan!
Karena semua yang terlihat nyaman akan membukakan berbagai peluang indah lainnya.

Sungguh, kau dan pilihan itu adalah hal yang luar biasa bagiku!

The Beat of a Drum

Is it the beat of a drum or is it wisdom
that makes our souls dance?
When my heart stops,
is it like Winter,
or was this my only chance?
To get to know all the people I should get to know.
To smell the flowers in the young girls hair,
To get to know all the people I should get to know.
Overcoming all this fear.
Is it the far away sun, or imagination,
that makes me think of home?
Is it the speed of light, or is it stillness,
that makes change come about?
And lets me know all the people I should get to know.