Laman

Jumat, 12 Februari 2010

Random updates

1. Saya, ILC, dan mereka

Hari ini, tadi siang tepatnya telah diadakan 1st meeting ILC (Islamic Learning Centre) FUSI 12 di kampus saya tercinta. *jreng..jreng..jreng!! musik lebay mengiringi*. Ntah kenapa saya semangat sekali mengikuti rapat kali ini *hihi..ketauan deh biasanya nggak :p*. agenda rapat tadi adalah perkenalan pengurus baru, sosialisasi proker2 dan ada juga guest star dari kadept dan wakadept dari pengurus ILC sebelumnya. Oh ya, tahun sebelumnya saya memang sudah terlibat dengan ILC, dan tahun ini diamanahi untuk berpartisipasi kembali di bidang yang sama sebagai wakadept. Dan oleh karena itu, saya merasa lebih bertanggung jawab dalam lembaga dakwah ini. Sebetulnya atmosfernya masih sama aja kayak yang sebelumnya, tapi memang ada perubahan dalam hal anggota-anggotanya. ILC sendiri adalah salah satu bidang di FUSI yang mengurusi masalah pembinaan atau mentoring (khususnya). Periode ini ILC diketuai oleh Kak Atin’07, yang sudah 3 periode ngurus ILC mulu (wuih..expert banget pastinya..hehe). ditambah dengan 3 orang staf yang (masih) baru buat saya. Ada Kak Nova’07, Sri ’09, Lukman’09. Dari sesi perkenalan tadi, saya sudah mulai bisa melihat potensi-potensi besar yang mereka miliki masing-masing. Semoga saja ini akan menjadi modal yang bagus ke depannya. Amin.

2. Gadis itu

Anggap saja namanya Tina (karena saya juga tidak tahu nama dia sebenarnya). Tina adalah seorang gadis yang saya temui di pinggir jalan. Kulitnya sawo matang, tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu gemuk, usianya 17 tahun dan yang paling tidak bisa saya lupakan adalah tatapannya yang penuh dengan harapan. Ada peluh di bawah kelopak matanya yang sering ia usapkan dengan kain. Keningnya sering mengerenyit dan pandangannya sering menatap kesana-kesini. Ada hal yang tidak biasa dengan gadis ini, yang tidak terlihat secara fisik dan cukup membuat saya tergoda untuk memulai percakapan dengannya. Saya tidak benar-benar tahu darimana asalnya, tapi saya yakin dia orang baik-baik. Saya tidak benar-benar tahu apakah ia sekolah atau tidak, yang saya tahu hidup ini terlalu keras untuknya. Dari intonasi suaranya saya yakin dia mempunyai keyakinan akan hidup bahagia suatu hari nanti. Dari kegelisahan yang ia tampakkan, saya tahu begitu tidak mudah ia menjalani hari-harinya. Tina yang malang, bukan, Tina yang yakin ada kebahagiaan disana, sayang sekali kita hanya bertemu sebentar. Sungguh saya ingin mengenal lebih jauh siapa dirimu. Seandainya saya bisa membantumu lebih, mungkin kita akan menjadi teman (atau sahabat?). Jika mungkin Tuhan mempertemukan kita lagi, bolehkah saya singgah ke rumahmu? Maaf, jika di awal saya agak kasar padamu. Dari jauh, saya hanya bisa berdoa, semoga keyakinanmu akan menjadi nyata, semoga kehidupan yang keras itu akan memberikanmu pelajaran yang berharga nantinya. Dan semoga kita dapat bertemu lagi, Tina! ;)

3. Quotes of The Week


Minggu ini saya sering mendapat kutipan yang dibuang sayang..

tidak tahu sampai kapan, tapi saya akan terus berjalan.” (Tina, 2010)

ketika saya lupa dalam bernyanyi, itu membuat saya sadar bahwa saya hanyalah manusia biasa yang tak berdaya tanpa kuasaNya.” (Ebiet G.Ade, 2010)

manfaat alat ukur itu sendiri tergantung BAGAIMANA cara pemakaiannya dan SIAPA yang memakainya.” (materi slide P3, 2010)

kadang lebih enak pulang pergi daripada ngekost, meskipun lebih capek, seenggaknya begitu sampai rumah ada orang yang bisa meminimalkan beban psikologis kita.” (Atin, 2010)

sampai kapanpun, mama papa akan terus sayang kalian.” (mama, seusai sholat maghrib pada saya dan adik saya).

*yang terakhir itu agak narsis, maap! Hehe..sekian.

Rgrds,
Belinda.

Tidak ada komentar: